Dream – Dipecat bisa jadi menampilkan adegan penuh air mata, teriakan, dan telepon dibanting. Tapi, itu di televisi.

Kalau di dunia nyata?

Dikutip dari CNBC, Kamis 12 Juli 2018, Cofounder Jack Welch Management Institute, Suzy Welch, mengatakan pemecatan di dunia nyata berbeda dengan di dunia televisi.

“Nyatanya, di dunia nyata, pemecatan menjadi urusan yang agak senyap. Bahkan, kadang-kadang tanda-tandanya muncul begitu halus. Orang-orang tak menyadari bahwa mereka dalam ‘bahaya’,” kata Welch.

Welch mengatakan tanda-tanda kamu akan didepak bisa dilihat dari tiga kalimat yang lontarkan atasan. Kalau kalimat ini keluar, sebaiknya kamu harus waspada. Bahka mungkin bersiap-siap mengirimkan surat lamaran.

Kalimat pertama tanda bahaya itu adalah “Bisakah kamu menuliskannya”. Welch mengatakan karyawan yang berada di dalam tanda bahaya ini, akan diminta untuk menuliskan sesuatu ke dalam bentuk tulisan. Bisa jadi bosnya mengumpulkan semua materi yang dibutuhkan untuk mendepak seseorang.

“Saat seseorang memintamu untuk mendokumentasikan apa pun, mereka menjejalkan semua dokumen untuk memfasilitasi proses penghentianmu,” kata dia.

Kedua, ketika bos mengucapkan “Sebaiknya kita membawa HRD untuk menyelesaikan masalah ini”. Ketika kalimat itu keluar, Welch menyarankan kamu agar mencemaskan posisi di perusahaan.

“Memahami bahwa HRD ada di dalam ruangan adalah (cara) negosiasi menuju pemecatan,” kata dia.

Ketiga, ketika kalimat “Kamu tidak cocok” ini meluncur. Welch mengatakan perusahaan tak hanya mencari pegawai yang lebih dari bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tetapi juga yang bisa menyesuaikan diri dengan nilai perusahaan, budaya kerja, dan misi perseoran. Itulah alasan Welch untuk meminta seseorang waspada ketika pimpinan menyebut dia tak sesuai dengan posisi ini.

“Bisa jadi kamu terlalu banyak menimbulkan gesekan atau orang-orang tidak suka bekerja denganmu,” kata dia.

(Sah)