Menaker Hanif Dhakiri Menjelaskan Program Kartu Prakerja (Foto: IIustrasi Shutterstock)
Dream - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meluruskan kabar pemerintah akan menggaji para pengangguran. Menurut politisi PKB itu, para peserta yang mendapat prakerja hanya mendapatkan insentif bukan gaji.
" Tolong banget, jangan gunakan istilah gaji untuk pengangguran, karena yang dimaksudkan oleh Pak Jokowi dan Pemerintah bukan itu. Nanti orang malah salah paham dengan niat dan gagasan baik pemerintah," tulis Hanif yang menjelaskan gagasan kartu prakerja di akun Instagramnya baru-baru ini.
Menurut Hanif para peserta Kartu Prakerja ini hanya akan mendapatkan insentif setelah pelatihan. Ini merupakan insentif yang diberikan kepada mereka yang mendapatkan kartu prakerja setelah menjalani pelatihan vokasi" .
Hanif menjelaskan ide ini muncul sesuai dengan janji yang disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa tahun lalu. Hasilnya, pada tahun 2020, pemerintah akan meluncurkan kartu prakerja dengan target dua juta orang.
Kartu prakerja ini dapat digunakan oleh calon pekerja atau korban PHK untuk mendapatkan fasilitas pelatihan vokasi dari pelbagai provider vokasi. Provider vokasi diantaranya adalah training center industri (milik perusahaan), lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS/milik swasta), balai latihan kerja (BLK/milik pemerintah dan pemerintah daerah) dan lain-lain.
Selain fasilitas pelatihan, kartu prakerja juga berisi fasilitas sertifikasi kompetensi, yang merupakan bukti keahlian seseorang di bidang tertentu.
" Setelah selesai pelatihan, mereka yang sudah mendapatkan kartu prakerja dan sudah menjalani pelatihan, akan mendapatkan insentif," ujarnya.
Terkait besaran insentif dan lama insentif yang diberikan, Hanif mengungkapkan jika hal tersebut masih dalam pembahasan Kementerian Ketenagakerjaan dengan kementerian/lembaga terkait di bawah koordinasi Menko Perekonomian.
" Tapi sementara ini ada ancang-ancang besarannya 300-500 ribu rupiah. Tapi sekali lagi, ini belum putus, dan masih akan difinalkan lagi dlm waktu secepatnya," ujarnya.
Selain Kartuprakerja, Hanif juga menjelaskan organisasi pelaksana dari program Kartu Prakerja ini masih akan digodok pemerintah.
Sesuai rapat di Kemenko Perekonomian, pelaksananya diputuskan berada di bawah Kemnaker RI, dengan orang-orang dari kalangan profesional yang memahami cara kerja pemerintah dan dikontrol oleh Menko dan sejumlah menteri terkait.
Sementara masyarakat yang bisa mengikuti program ini adalah para WNI berusia minimal 18 tahun dan tidak sedang menjalani pendidikan formal. Peserta juga bisa mengikuti program ini bila kuota masih tersedia.
" Prinsip dalam pendaftaran kartu kerja adalah first in first serve, siapa mendaftar duluan (dan memenuhi syarat) ia dapat, hingga quotanya habis. Mekanisme pendaftarannya akan dibuat online dan offline, sehingga bisa menjangkau seluas-luasnya warga masyarakat, termasuk di daerah terpencil.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah