Jemaah Haji (Ilustrasi/Shutterstock)
Dream - Kementerian Agama (Kemenag) merilis daftar nama jemaah haji reguler yang berhak melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H/2023 M.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan daftar nama ini dirilis berdasarkan sebaran provinsi di seluruh Indonesia.
“ Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah telah menerbitkan edaran untuk seluruh Kanwil Kemenag Provinsi agar bisa menyosialisasikannya kepada para jemaah,” katanya di Jakarta, dikutip dari laman Kemenag, Jumat, 24 Maret 2023.
Saiful melanjutkan, jika Keputusan Presiden tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sudah terbit, maka akan dibuka proses pelunasan bagi para jemaah yang berhak melunasi tahun ini.
Diketahui, tahun ini ada 203.320 kuota jemaah haji reguler. Jumlah ini terdiri atas 201.063 kuota jemaah haji reguler (termasuk prioritas lansia), 865 kuota pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umra (KBIHU), serta 1.572 kuota Petugas Haji Daerah (PHD).
Adapun daftar nama jemaah haji yang berhak melunasi Bipih 1444 H, dapat diakses melalui link berikut ini: http://bit.ly/JemaahBerhakLunasHajiReguler2023.
Sementara itu, kriteria jemaah haji reguler yang dirilis namanya dan berhak melakukan pelunasan biaya haji 1444 H/2023 M adalah sebagai berikut:
a. Jemaah haji yang telah melunasi Bipih dan belum berangkat menunaikan ibadah haji.
b. Jemaah haji yang telah melunasi Bipih tahun 1441 H/2020 M dan mengambil kembali setoran lunas Biaya Perjalanan Ibadah Haji tahun 1441 H/2020 M.
c. Jemaah haji dengan urutan nomor porsi terkecil sampai kuota terpenuhi berdasarkan data SISKOHAT dengan ketentuan: 1) berstatus cicil aktif; 2) belum pernah menunaikan Ibadah Haji atau sudah pernah menunaikan Ibadah Haji paling singkat 10 (sepuluh) tahun; dan 3) telah berusia paling rendah 18 tahun pada 24 Mei 2023 atau sudah menikah.
d. Jemaah haji lanjut usia diurutkan berdasarkan usia tertua dengan masa tunggu paling sedikit lima tahun di masing-masing provinsi sesuai kuota, dengan usia minimal 65 tahun sebelum 24 mei 2023.
Dream - Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid mengatakan, persiapan pelaksanaan ibadah di Arab Saudi sudah mencapai 80 persen. Kemenag akan terus melakukan persiapan baik di tanah air maupun Tanah Suci.
Terdapat empat layanan yang akan diberikan kepada jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi, yaitu mencakup akomodasi, transportasi, katering, dan layanan masya’ir (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Subhan menyampaikan, layanan transportasi mencakup bus antar kota perhajian (Madinah – Makkah dan Makkah – Madinah), bus dari bandara ke hotel di Madinah dan Makkah, serta bus shalawat yang akan beroperasi 24 jam mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.
Kemudian, layanan akomodasi yang telah disiapkan oleh Kemenag adalah menyiapkan hotel bagi jemaah di Mekah dan Madinah.
© sumber: istimewa
" Untuk penyiapan layanan transportasi dan akomodasi bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, sudah selesai semua,” ujar Subhan di Jakarta, Selasa 21 Maret 2023.
Subhan mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan 111 hotel untuk jemaah haji Indonesia selama berada di Makkah. Sistem sewa yang digunakan adalah full musim.
Sementara di Madinah, ada sekitar 100 hotel yang disiapkan dengan tiga skema, yaitu sewa satu musim, sewa semi musim, dan bloking time.
Sedangkan untuk layanan konsumsi dan Masyair, dia mengatakan masih dalam proses finalisasi.
" Untuk layanan konsumsi dan Masyair, masih dalam proses penyiapan dan finalisasi. Insya Allah selesai di bulan Ramadan,” tambahnya.
Pada tahun 2023, kuota haji untuk Indonesia sudah kembali normal, yaitu sebesar 221.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Menurut Subhan, total ada 64 ribu (30 persen) jemaah yang masuk kategori lansia (usia di atas 65 tahun). Karena itu, Kemenag menyiapkan skema khusus untuk memberikan layanan kepada jemaah, terutama lansia.
“ Kami masih siapkan skema layanan secara komprehensif. Ini masih digodok tim, termasuk melibatkan ahli lansia dari UI. Skema layanan ramah lansia ini akan dilakukan sejak dari tanah air hingga di Saudi,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan simulasi di Saudi terkait skema haji yang ramah untuk lansia.
“ Kami di Saudi juga sedang melakukan simulasi, termasuk skema menyiapkan lift khusus lansia,” sambungnya.
Selain lift, lanjut Subhan, pihaknya juga membahas bersama dengan pihak perusahaan (syarikah) transportasi di Arab Saudi. Menyiapkan bus dengan spek yang ramah lansia. Misalnya, dek lebih rendah, pintu lebih lebar, dan kursinya juga lebih besar.
“ Untuk Bus Shalawat, kita siapkan 490 armada. Selain itu, ada 10 persen atau 49 armada sebagai cadangan,” ucapnya.
Syubhan menyebut, di luar layanan yang akan diberikan, keramahan dan kesigapan petugas menjadi faktor kunci dalam kualitas layanan.
“ Kami akan melakukan bimtek untuk petugas. Apapun situasinya, petugas harus mengedepankan sikap ramah terhadap jemaah. Ini akan membantu secara psikologis jemaah dan menambah spirit mereka,” tuturnya.
4 Potret Aurel Hermansyah Pakai Colorful Train Dress Kala Pamer Gender Calon Anak ke Duanya
Bulu Mata Lentik Lebih Lama, Coba Pakai Bedak Tabur
Doa Setelah Duduk di Dalam Pesawat serta Tips Penerbangan Pertama yang Menenangkan
Jangan Khawatir, 5 Amalan Ini Setara dengan Haji dan Umroh
4 Olahraga yang Paling Banyak Bakar Kalori
Bacaan Ijab Kabul Bahasa Arab dan Indonesia, Lengkap dengan Ucapan Tawkil Wali
Doa Memohon Keselamatan dan Kesehatan, Agar Tetap Fit Jalani Hari
Potret Rumah Serba Pink di Tengah Desa, Tampilannya Super Cantik, Bikin Betah Seharian!
Presiden Jokowi Undang Warga Singapura `Tinggal` di Ibu Kota Negara Baru