Keuangan Syariah dan Konvensional Cermin Kebhinekaan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 27 Desember 2016 14:16
Keuangan Syariah dan Konvensional Cermin Kebhinekaan
Perkembangan industri keuangan syariah berjalan beriringan dengan keuangan konvensional.

Dream – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, hadirnya industri keuangan syariah menggambarkan adanya kebhinekaan di kalangan investor. Selain itu, juga telah memberikan pilihan instrumen investasi.

“ Industri keuangan syariah berjalan beriringan dengan industri keuangan konvensioal. Berdua, mereka berjalan secara koeksis dan mampu menentukan pilihan masyarakat untuk menentukan instrumen investasi yang sesuai dengan preferensi dan bisa menciptakan nilai tambah bagi ekonomi,” kata Sri Mulyani di Jakarta, dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan, Selasa 27 Desember 2016.

Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2008, perkembangan instrumen keuangan syariah meningkat. Penerbitannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Total akumulasi penerbitannya selama periode 2008-2016 mencapai Rp565,7 triliun.

“ Tahun 2008 menjadi tonggak penting perkembangan keuangan syariah kita. Pada tahun tersebut, kita berhasil menerbitkan Undang-Undang tentang Perbankan Syariah dan Undang-Undang tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),” kata dia.

Sekadar informasi, dalam rangka memperingati delapan tahun surat utang syariah negara ini dirilis, Kementerian Keuangan menggelar kegiatan silaturahim dengan para pemangku kepentingan keuangan syariah di Istana Negara.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dengan stakeholder keuangan syariah, antara lain Presiden Joko Widodo (Jokowi), beberapa menteri terkait, pimpinan otoritas keuangan, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, ahli keuangan syariah, pelaku keuangan syariah, dan akademisi.

Beri Komentar