Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Kini hampir semua kebutuhan manusia bisa dilakukan dengan cara online. Belanja makanan, kebutuhan rumah tangga, hingga perintilan lainnya, bisa dilakukan lewat digital.
Kini, membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan atau SPP pun sudah bisa dilakukan online. Anak-anak sekolah, perguruan tinggi, maupun kalian yang kursus, bisa membayar melalui sistem digital, seperti melalui aplikasi OVO.
“ Kolaborasi dengan institusi pendidikan juga menegaskan komitmen OVO untuk terus memberikan layanan keuangan digital yang terintegrasi di segala sektor hanya dari satu aplikasi saja, guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,” tutur Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO, Kamis 18 Februari 2021.
Di tempat terpisah, Dini Putri Widayati, pengguna OVO sekaligus mahasiswa di London School of Public Relation, menyampaikan antusiasmenya atas kemudahan dalam melakukan pembayaran SPP melalui aplikasi OVO.
“ Saya merasa sangat terbantu dengan adanya fitur pembayaran SPP langsung di aplikasi OVO, karena saya bisa menentukan kapan pun dan dimanapun saya melakukan pembayaran tanpa khawatir melewatkan tenggat waktu pembayaran," kata Dini.
" Dan yang terpenting, relevan dengan kondisi saat ini, proses pembayaran SPP yang contactless sangat membantu kita untuk mengurangi transmisi virus Covid-19,” jelasnya.
Dalam peluncurannya, OVO menawarkan program cashback sebesar 5% dengan maksimum 10.000 OVO Points per-transaksi mulai dari 5 hingga 11 Maret 2021 mendatang.
Bagaimana caranya? Klik ikon ‘Lainnya’ pada laman OVO di ponsel kamu, pilih kategori ‘Pendidikan’, lalu selesaikan pembayaran.
Laporan: Yuni Puspita Dewi
Dream – Seiring keuangan digital yang semakin akrab digunakan masyarakat, upaya meningkatkan literasi tentang keuangan digital (financial technology/Fintech) semakin digenjot para pelaku usaha ini. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan studi mengenai Finteck di kalangan universitas.
Dalam jangka panjang, literasi berupa amata kuliah bagi mahasiswa ini juga diharapkan bisa melahirkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menguasi literasi keuangan digital.
“ Seiring dengan terjadinya pertumbuhan dunia fintech yang begitu luar biasa pesat, dan terjadi perubahan yang sangat drastis di landscape dunia keuangan kita, sementara kebutuhan untuk akan adanya talenta-talenta digital yang siap kerja rupanya masih menjadi PR(tugas) kita bersama,” ujar Karaniya Dharmasaputra selaku Presiden Direktur OVO yang juga Co-Founder dan CEO Bareksa pada Konferensi pers virtual Selasa, 16 Februari 2021.
OVO mewujudkan misi tersebut dengan menggandeng Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya, OVO, dan Bareksa berkolaborasi dan resmi memperkenalkan “ Fintech (Financial Technology) Academy”.
Data AFTECH menunjukkan hingga Januari 2021 terdapat 375 perusahaan startup fintech di Indonesia memiliki lebih dari 20 model bisnis.
© © OVO
Indonesia telah menjadi salah satu negara dengan jumlah startup fintech terbesar di ASEAN. Kehadiran Fintech Academy diharapkan bisa menjadi wadah untuk mempersiapkan dan mencetak SDm untuk industri fintech, khususnya kepada Generasi Z di Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai 27,94 persen.
Pada tahap awal, Unika Atma Jaya, OVO, dan Bareksa akan memulai Fintech Academy dengan memberikan mata kuliah fintech dengan materi seperti big data, blockchain, e-money, e-investment, insurtech, P2P Lending, alternative credit scoring, dan lain-lain yang akan dibawakan langsung pakar fintech dari OVO dan Bareksa.
Sesi mata kuliah fintech akan terbagi dalam sesi kuliah umum dan MOOC (Massive Open Online Courses/perkuliahan daring yang menawarkan akses terbuka melalui internet) yang memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengakses langsung materi ajar.
Dalam jangka panjang, Fintech Academy akan mengembangkan Early Learning Program (ELP) Fintech untuk anak SMA, program magang di fintech, dan membuat program inkubasi startup untuk mahasiswa.
“ Jadi, mata kuliah Financial Technology atau Fintech ini merupakan mata kuliah baru yang bisa diambil pada semester mendatang yaitu pada Maret dan selesai di Juli (mendatang)," ujar Stefanus Pangestu selaku Dosen FEB Unika Atma Jaya.
" Mata kuliah ini terbuka tidak hanya untuk seluruh mahasiswa Atma Jaya, tetapi juga untuk mahasiswa di perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” tambahnya menjelaskan.
© © OVO
Mata kuliah tersebut memiliki tiga sks, ia juga menjelaskan program tersebut merupakan rancangan kurikulum bersama antara para akademia dengan para pelaku industri.
Nantinya kuliah perdana Fintech Academy akan membahas Perkembangan Industri Fintech Indonesia dan Global yang akan ditayangkan melalui Youtube Universitas Katolik Atma Jaya.
Reporter: Yuni Puspita Dewi
Advertisement
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!