Pria Ini Dulu Loper Koran di Pematang Siantar, Kini Berharta Rp28 Triliun

Reporter : Sugiono
Kamis, 11 November 2021 15:14
Pria Ini Dulu Loper Koran di Pematang Siantar, Kini Berharta Rp28 Triliun
Dia kini jadi bos grup agribisnis terkemuka di Asia dan salah satu yang terbesar di dunia.

Dream - Untuk menjadi orang sukses dalam bisnis membutuhkan keuletan dan kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup.

Itulah yang dilakukan pengusaha sukses Martua Sitorus. Dia adalah salah satu pemilik Wilmar International Limited, grup agribisnis terkemuka di Asia dan salah satu yang terbesar di dunia.

Pengusaha asal Sumatra Utara ini memulai usahanya sebagai loper koran di Pematang Siantar.

1 dari 6 halaman

Kekayaan Mencapai Rp28 Triliun

Statusnya sebagai bos Wilmar International membuat Martua menjadi salah satu orang terkaya Indonesia.

Kekayaan pria kelahiran 1 Februari 1960 ini ditaksir mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp28,5 triliun.

Butuh proses panjang dan berliku bagi Martua untuk mencapai kehidupan seperti sekarang ini.

2 dari 6 halaman

Jualan Udang dan Jadi Loper Koran

Kehidupan pria bernama asli Thio Seeng Haap ini di masa kecil jauh berbeda dibanding sekarang.

Saat kecil, Martua harus kerja keras demi bisa menyelesaikan pendidikan hingga bangku kuliah. Segala upaya ia lakukan untuk menambah pendapatan keluarga.

Martua bahkan sampai berjualan udang sambil jadi loper koran di Pematang Siantar, tempat kelahirannya. Dia memang seorang yang gigih dan pantang menyerah.

3 dari 6 halaman

Bertemu Pengusaha Malaysia

Dengan keuletannya, Martua akhirnya mampu menamatkan kuliah di Universitas HKBP Nomensen, Medan. Lulus kuliah, Martua sempat bisnis kecil-kecilan dengan berdagang di Kota Medan.

Takdir kemudian mempertemukan Martua dengan pengusaha asal Malaysia, Kuok Khoon Hong atau William.

Dengan William menjadi rekan bisnisnya, Martua menemukan ide bisnis yang akhirnya mengantarkannya menjadi pengusaha kelas kakap.

4 dari 6 halaman

Mendirikan Wilmar International

Ide bisnis itu adalah pengolahan kelapa sawit, yang kemudian berkembang jadi sebuah perusahaan pada tahun 1991.

Perusahaan ini kemudian diberi nama Wilmar International yang merupakan gabungan tiga suku kata nama depan mereka, William dan Martua, Wil-Mar.

Pada awal berdiri, Wilmar yang saat itu hanya memiliki 5 orang karyawan mengelola 7.100 hektar kebun kelapa sawit di Sumatra Barat.

5 dari 6 halaman

Fokus ke Pengelolaan Minyak Kelapa Sawit

Seiring berjalannya waktu, Wilmar terus berkembang hingga mampu membangun pabrik sendiri untuk memproduksi minyak kelapa sawit.

Bisnis perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit ini tetap kokoh meski dihajar berbagai krisis ekonomi.

Berkat Wilmar, Martua menjadi kaya raya seperti sekarang. Bahkan, bisnisnya merambah ke berbagai sektor. Termasuk properti.

6 dari 6 halaman

Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia

Selain dengan Wilmar, Martua tercatat punya bisnis perkebunan bersama saudaranya di bawah bendera Gama Corp.

Bekerjasama dengan Grup Ciputra, Gama Land membangun proyek di Jakarta yang akan memiliki 15 tower apartemen dan kompleks perbelanjaan. Saudara-saudaranya juga memiliki investasi bersama di semen dan properti

Seperti dikutip Forbes, Martua berada di posisi ke-12 orang terkaya di Indonesia di tahun 2020. Saat ini, kekayaannya mencapai US$2 miliar.

Beri Komentar