Wabah Corona, Sultan HB X Sebut Ada Sifat Serakah '3G'

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 15 April 2020 07:01
Wabah Corona, Sultan HB X Sebut Ada Sifat Serakah '3G'
Kini saat yang tepat untuk mawas diri.

Dream - Raja Keraton Yogyakarta yang sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X membagikan ajaran Sultan Agung mengenai wabah virus.

Sultan HB X menyebut jika virus corona ini merupakan bagian ujian bagi manusia sekaligus ajang intropeksi diri.

" Ajaran Sultan Agung itu Mangasah Mangising Budi, Memasuh Malaking Bumi, bermakna mengasah ketajaman akal-budi, membasuh malapetaka bumi," ujar Sultan HB X, Selasa, 14 April 2020.

Sultan HB X mengatakan, pesan itu mengandung makna masyarakat harus meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, bersamaan dengan melestarikan lingkungan.

Di tengah masa pandemi virus corona ini, Sultan juga mengingatkan ada tiga sikap serakah dari diri manusia. Sultan mengistilahkan dengan 3G.

" Sifat serakah " 3G" golek menange dewe (cari menangnya sendiri), golek butuhe dewe (cari kebutuhan untuk sendiri), dan golek benere dewe (cari benarnya sendiri). Saatnya dicuci habis," kata dia.

Sultan juga mengingatkan masa pandemi virus corona ini adalah saat yang tepat pula bagi manusia untuk mawas diri. Apakah akan menjadi sosok yang hanya mementingkan diri sendiri dalam kondisi saat ini atau justru menjadi sosok yang peduli pada sesama.

" Kini adalah saat yang tepat untuk mawas diri, apakah kita cuma mementingkan diri sendiri ataukah migunani tumpraping liyan? Islam mengajarkan sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berguna bagi sesama," ujar dia.

Sumber: Merdeka.com/Purnomo Edi

1 dari 5 halaman

Riset Terbaru: Virus Corona di RS Bisa Melayang di Udara Sejauh 4 Meter

Dream - Sebuah riset terbaru mendapat temuan mengejutkan tentang kemampuan virus corona melayang di udara. Dalam riset yang dimuat  jurnal Emerging Infectious Diseases diketahui virus penyebab Covid-19 ini bisa melayang hingga 4 meter dari seorang pasien yang terinfeksi.

Jarak terbang virus ini setara dengan dua kali lipat dari standar physical distance atau jaga jarak yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam artikel yang dimuat jurnal tersebut, tim peneliti asal China menemukan virus corona dalam sampel udara yang diambil di ruang perawatan pasien positif. Tetapi para ahli belum bisa memastikan virus tersebut dapat menular atau tidak.

Dikutip dari Straits Times. penelitian yang dijalankan tim Akademi Ilmu Kedokteran Militer Beijing yang mengambil sampel permukaan dan udara dari unit perawatan intensif bangsal Covid-19 di RS Houshenshan di Wuhan. RS Tersebut menampung 24 pasian pada 19 Februari hingga 2 Maret 2020.

Para peneliti mengungkapkan virus paling banyak mengendap di bagian lantai bangsal.

" Hal ini terjadi karena gravitasi dan aliran udara yang menyebabkan sebagian besar tetesan virus jatuh ke tanah," demikian isi riset tersebut.

Kontaminasi tingkat tinggi juga ditemukan pada beberapa benda yang sering disentuh. Seperti pada mouse komputer, trashcans, bed rails dan kenop pintu.

" Selain itu, setengah sampel lain yang terkontaminasi virus antara lain sol sepatu staf medis ICU. Maka dari itu sol sepatu staf medis kemungkinan besar sebagai carier (pembawa virus)," tulis tim tersebut.

2 dari 5 halaman

Ancaman Melalui Udara

Tim peneliti juga melakukan tes transmisi aerosol, di mana terdapat ancaman persebaran virus melalui udara. Hal ini juga masih dalam perdebatan ilmuwan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga meragukan virus ini dapat tersebar melalui aerosol.

Mereka menemukan penularan aerosol yang sarat virus sebagian besar terkonsentrasi di dekat hilir dari pasien berjarak 4 meter.

" Tindakan yang tepat dapat secara efektif mencegah persebaran virus," jelas penulis.

Para ilmuwan ini menawarkan saran yang bertentangan dengan ortodoksi. " Temuan kami menunjukan isolasi rumah bagi orang yang diduga Covid-19 mungkin bukan strategi yang tepat mengingat adanya tingkat kontaminasi pada lingkungan sekitar," jelas penulis.

WHO telah mengeluarkan beberapa himbauan untuk menekan persebaran. Juga mendesak masyarakat untuk selalu menggunakan masker ketika berbicara dengan orang lain.

3 dari 5 halaman

Apakah Virus Corona Dapat Bersarang di Sepatu Para Tenaga Medis?

Dream- Berada di garis terdepan untuk memerangi virus corona covid-19, para tenaga medis membutuhkan sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) untuk mengurangi kemungkinan terpaparan virus corona Covid-19 dari pasien yang dirawat.

Selain masker maupun baju Hazmat, para tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan pasien pembawa virus corona juga disarankan menggunakan sepatu khusus.

Dalam studi terbaru yang diterbitkan di salah satu jurnal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), para peneliti menguji sampel udara dan permukaan di sebuah rumah sakit di Wuhan, Cina, tempat wabah coronavirus dimulai.

Penelitian itu menujukan bukti cukup mengejutkan tentang perilaku hidup virus corona. 

 

4 dari 5 halaman

Cara Membersihkan Sepatu dari Virus Corona Covid-19

cuci sepatu

Tidak ada metode khusus untuk membersihkan sepatu untuk melindungi terhadap virus corona, tetapi seorang perawat menjadi viral di TikTok yang memperlihatkan rutinitas membersikan sepatu dengan disinfektannya, termasuk memasukkan sepatu dalam pemutih selama semalam.

Sepatu yang terbuat dari kain seperti jaring atau kanvas dapat dibersihkan di mesin cuci. Layanan Kesehatan Nasional Inggris merekomendasikan untuk mencuci kain pada suhu tinggi (140 ° F).

5 dari 5 halaman

Pakai Mesin Cuci Bisa Merusak Sepatu

Para pekerja medis itu juga rutin membersihkan alat kaki mereka dengan produk yang mengandung pemutih untuk meningkatkan hasil disinfektan. Mereka juga terbiasa menggunakan detergen yang telah diuji dan terbukti secara klinis untuk membunuh bakteri dan virus.

Pembersihan menggunakan mesin cuci tak dianjurkan karena dapat merusak sepatu yang terbuat dari kulit atau bahan buatan manusia lainnya. Sepatu yang terbuat dari bahan-bahan tersebut sangat dianjurkan dibersihkan menggunakan sabun tangan dan air.

Mencuci sepatu kulit dapat mengubah tekstur dan penampilannya. Untuk mendisinfeksi sepatu, kita harus membuat campuran alkohol dan air 70 persen, saran dari CDC Amerika Serikat.

Beri Komentar