Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D. Hadad (Foto: Dream.co.id/Arie Dwi Budiawati)
Dream – Pasar modal syariah mendominasi aset keuangan syariah. Namun di balik kabar baik tersebut, penerbitan surat utang (Sukuk) masih didominasi sukuk negara. Peran sukuk korporasi masih sangat kecil.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, mengatakan kecilnya porsi sukuk korporasi terhadap aset keuangan syariah ini disebabkan oleh sosialisasi yang kurang maksimal. Untuk itu, diperlukan sosialisasi yang lebih untuk menggalakkan sukuk korporasi.
“ Saya kira harus ada sosialisasi. Kalau ramai, biayanya bisa lebih murah,” kata Muliaman di Jakarta, ditulis Rabu 3 Mei 2017.
Muliaman mengatakan perlu ada dorongan kemudahan penerbitan sukuk korporasi, baik dari regulator maupun penyelenggara. Misalnya, biaya transaksi sukuk korporasi ditekan.
“ Jadi, lebih menarik bagi korporasi untuk menerbitkan sukuk korporasi,” kata dia.
Sekadar informasi, menurut data OJK, per Februari 2017, total aset keuangan syariah tercatat sebesar Rp897,1 triliun. Pasar modal syariah mendominasi aset ini dengan nilai aset yang mencapai Rp451,2 triliun atau 50 persen dari total aset keuangan syariah.
Kalau diperinci, aset pasar modal syariah ini terdiri atas sukuk korporasi sebesar Rp11,75 triliun, reksa dana syariah sebesar Rp16,2 triliun, dan sukuk negara sebesar Rp423,29 triliun.(Sah)
Advertisement