BI: Keuangan Syariah RI Lebih Islami dari Malaysia

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 6 April 2017 14:16
BI: Keuangan Syariah RI Lebih Islami dari Malaysia
Indonesia lebih banyak menyasar sektor riil, sementara Malaysia ke sektor finansial.

Dream - Selama ini, Malaysia dipahami sebagai pemimpin dalam keuangan syariah dunia. Indonesia dianggap masih kalah jauh dengan Malaysia dalam penerapan sistem keuangan berbasih prinsip Islami ini.

Meski begitu, Analis Senior Divisi Pengembangan dan Pengaturan Pasar Keuangan Syariah Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Rifky Ismal, mengatakan keuangan syariah Indonesia sebetulnya jauh lebih unggul dibandingkan Malaysia dari sisi kualitas.

" Indonesia more Islamic (dari kualitas) daripada size," tegas Rifky dalam seminar 'Konsepsi Ekonomi Islam dan Perkembangannya di Indonesia" di Universitas Al Azhar, Jakarta, Kamis, 6 April 2017.

Dua Bank Kecil Bangun Bank Syariah Terbesar

Aset keuangan syariah Indonesia saat ini memang baru mencapai US$40 miliar, setara Rp533 triliun. Jumlah ini kalah jauh dari nilai aset keuangan syariah Malaysia sebesar US$415 miliar, setara Rp5.531 triliun.

Rifky mengakui dari sisi nilai keuangan Indonesia memang kalah jauh dari Malaysia. Tetapi, lanjutnya, keuangan syariah Indonesia justru jauh lebih Islami secara kualitas.

Dia mencontohkan keuangan syariah di Indonesia lebih menyasar sektor riil. Sementara di Malaysia lebih condong ke sektor finansial.

Ketika Bank-bank Pelat Merah Sinergikan Sistem Pembayaran

" Negara mana yang lebih ke sektor riil dari Indonesia. Indonesia punya ratusan ribu BMT (Baitul Maal wat Tanwil). Timur Tengah tidak ada BMT," kata dia.

Menurut Rifky, kualitas memang penting namun bukan berarti ukuran keuangan syariah dikesampingkan. BI juga menginginkan ukuran keuangan syariah di Indonesia juga bertambah.

" Kita memang mementingkan sisi kualitas tapi Insya Allah, kuantitasnya sama (dengan Malaysia)," kata dia.(Sah)

Beri Komentar