Luhut: Indonesia Harus Genjot Pembangunan Food Estate di Tengah Pandemi

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 26 Agustus 2020 17:47
Luhut: Indonesia Harus Genjot Pembangunan Food Estate di Tengah Pandemi
"Hingga kini Indonesia belum memiliki food estate".

Dream - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, food estate sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19. Ia mengaku, Indonesia belum memiliki food estate.

" Hingga kini Indonesia belum memiliki food estate," kata Luhut dalam paparannya di forum virtual, Standard Chartered ASEAN Business Forum 2020: Membuka Potensi Kawasan, Jakarta, Rabu 26 Agustus 2020, dikutip dari Merdeka.com.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan food estate di Kalimantan dan Sumatera Utara. Hal ini untuk memastikan negara dapat menyediakan pasokan bahan pangan, bila terjadi sesuatu secara global.

" Di Kalimantan (luasnya) 1 juta hektare dan juga 30.000-40.000 hektare di Sumatera Utara," kata dia.

 

 

1 dari 2 halaman

Dalam pertemuan tersebut, Luhut juga meminta negara-negara di ASEAN perlu memperkuat upaya integrasi dan menghilangkan hambatan perdagangan.

ASEAN patut mempromosikan pembangunan ekonomi berkelanjutan, wajib melindungi sumber daya alam dan mencegah eksploitasi sumber daya.

Selain itu ASEAN juga perlu mendukung investasi di industri hilir dan mendorong negara-negara untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global dalam teknologi hijau yang ramah lingkungan.

Sedangkan untuk memulihkan kepercayaan pada perdagangan global, ASEAN harus berkomitmen menghindari pembatasan ekspor atas barang-barang penting, seperti peralatan medis dan produk makanan.

2 dari 2 halaman

Lebih lanjut Luhut mengatakan, Indonesia telah mempersiapkan diri dalam perdagangan regional dan global untuk lebih kompetitit melalui Omnibus Law yang akan disahkan awal bulan depan.

Melalui Omnibus Law tersebut, harapannya dapat meningkatkan posisi Indonesia dalam peringkat easy of doing business dari 72 menjadi 50.

Sebagai informasi, dalam forum internasional tersebut hadir pula Menteri Senior dan Menteri Koordinator Kebijakan Sosial / Ketua MAS, Tharman Shanmugaratnam dan CEO Standard Chartered Group, Bill Winters.

(Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar