Ilustrasi
Dream - Biaya membangun dan mengoperasikan tambang di Bulan atau Asteroid ternyata lebih murah daripada mendirikan terminal gas alam terbesar di Bumi.
Hal itu diungkapkan dalam penelitian yang disampaikan kepada forum yang beranggotakan eksekutif perusahaan dan ilmuwan NASA.
Menurut penelitian tersebut, sebuah misi ke Ceres, planet kerdil seluas Texas berjarak 257 juta mil dari Matahari, mungkin hanya butuh biaya sekitar US$ 27 miliar. Biaya tersebut untuk 10 peluncuran roket untuk mengirimkan peralatan, ekstraksi logam dan air, dan pembangunan fasilitas di orbit untuk memproses bahan baku.
Hitungan itu berasal dari mahasiswa bisnis pascasarjana Australia di University of New South Wales, yang juga bekerja sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), dalam bidang ekonomi pertambangan ruang angkasa.
Sebagai perbandingan, pembangunan pabrik gas alam cair terbesar di Australia yang diusahakan oleh Chevron Corp diperkirakan membutuhkan biaya sekitar US$ 54 miliar.
Namun, untuk mendapatkan investor yang mau membeli visi besar bahwa manusia memiliki masa depan di ruang angkasa jelas tidak mudah.
" Banyak investor di luar sana, tapi mereka perlu tahu risiko dan bagaimana imbal hasilnya," kata Rene Fradet, wakil direktur teknik dan direktorat ilmu pengetahuan di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, mengutip laman Bloomberg dikutip Dream, Senin, 9 November 2015..
Keraguan Fradet sepertinya mulai dijawab oleh misi kolonisasi manusia di Mars.
Biaya perjalanan dua arah dianggap tidak ekonomis dan fokus malah pada penyediaan bahan untuk industri yang beroperasi di ruang angkasa untuk eksplorasi dan kolonisasi Mars dan seterusnya.
Pertambangan di Bulan akan menjadi relatif lebih murah dengan belanja modal sekitar US$ 9 miliar, menurut penelitian tersebut. Menambang bagian asteroid dekat Bumi, yang sekarang menjadi target perusahaan yang mulai mengembangkan program pertambangan di ruang angkasa, mungkin hanya US$ 492 juta.
Pendukung kolonisasi menegaskan bahwa pertambangan ruang angkasa akhirnya akan berkembang menjadi industri satu triliun dolar yang memasok logam dan air untuk penduduk koloni, dan bahan bakar untuk roket.
Ekonomi Ruang Angkasa
" Bahkan jika Anda menemukan emas di luar sana, saya akan meninggalkannya di luar sana," kata Julian Malnic, anggota dewan Moffett Field yang dibentuk Deep Space Industries Inc, yang berbasis di California.
Deep Space berencana untuk menambang asteroid dan melakukan pengolahan dan manufaktur di ruang angkasa. " Ada ekonomi nyata di luar sana yang akan dibangun dengan menggunakan bahan dari sana juga."
Bukti bahwa teknologi untuk pertambangan ruang angkasa telah layak digunakan kini sedang dibangun oleh NASA melalui program Asteroid Redirect Mission, kata Fradet. Langkah terpenting adalah membangun bisnis yang kredibel yang dapat meyakinkan investor industri pertambangan yang skeptis, katanya.
" Ini belum masuk pada usaha menghasilkan keuntungan," kata Jeff Coulton, dosen senior di UNSW School of Accounting, yang mahasiswanya membuat perhitungan pertambangan ruang angkasa dan yang juga berbicara di forum yang diselenggarakan oleh UNSW. " Bisnis ini mungkin mulai menghasilkan keuntungan antara 20 sampai 50 tahun ke depan," katanya.
Miliarder Google
Perhitungan biaya pertambangan ruang angkasa lainnya bahkan lebih rendah. Planetary Resources Inc., pemodal pertambangan asteroid yang didukung miliarder Google, Larry Page dan Eric Schmidt, bahkan berani menyatakan bahwa menambang asteroid mungkin hanya butuh biaya antara sekitar US$ 50 juta hingga US$ 100 juta.
Planetary Resources bahkan telah mengadakan pembicaraan mengenai rencana pertambangan asteroid dengan pejabat kepala eksekutif dan kepala eksplorasi perusahaan pertambangan. Presiden dan Chief Engineer Planetary Resources Chris Lewicky mengatakan melalui telepon, menolak menyebutkan nama perusahaan pertambangan tersebut.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi