Deretan Aksi Teror yang Mengguncang Bursa Saham Dunia

Reporter : Syahid Latif
Senin, 16 November 2015 12:37
Deretan Aksi Teror yang Mengguncang Bursa Saham Dunia
Teror Prancis membuat bursa saham Asia langsung rontok awal pekan ini. Tengok catatan kelam pasar modal dunia merespon aksi teror tersebut

Dream - Disaat orang-orang masih menebak seberapa besar dampak teror Paris terhadap persepsi investor, sejumlah catatan sejarah mencatat reaksi mencemaskan.

Sejak munculnya teror 15 tahun lalu, pasar keuangan biasanya langsung rontok dengan cepat.

Tahun ini, teror Paris terjadi di tengah kondisi pasar modal dunia yang tengah rentan.

Mengutip data Bloomberg, Senin, 16 November 2015, teror Prancis telah membuat indeks CAC Prancis rontok hingga 9 persen.

" Tak mengherankan jika pasar anjlok 2-3 persen, bahkan bisa lebih," kata COE Hassium Asset Management Inggris, Yogi Dewan.

Matt Maley, analis keuangan dari Miller Tabak & Co di New York menambahkan, " Orang-orang akan bergerak bersama dan memastikan tetap beraktivitas senormal mungkin."

Berikut adalah catatan teror berdarah paling mencekam selam 15 tahun dan dampaknya pada pasar keuangan:

1. Serangan WTC New York, 11 September 2001

Bursa Wall Street langsung ditutup setelah serangan 9/11 yang menewaskan 3.000 orang dan menghancurkan menara kembar World Trade Center (WTC). Saat itu, indeks Standard Chartered rontok 12 persen selama lima hari perdagangan. Ini kondisi terburuk sejak insiden Oktober 1987.

Sementara itu harga minyak dunia justru yang melonjak 5,5 persen langsung terhapus dalam sepekan usai serangan itu.

2. Bom Bali, 12 Oktober 2012

Pasar keuangan Indonesia langsung rontok 10 persen dan rupiah rontok setelah surat utang negara dilanda aksi jual. Sebulan kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil pulih.

3. Serangan Bom Madrid, 11 Maret 2004

Bom di jaringan kereta Madrid yang membunuh 191 orang membuat indeks IBEX 35 jatuh 2,2 persen, terendah sejak November tahun sebelumnya. Bursa Spanyol pulih di awal April tahun tersebut.

4. Bom London, 7 Juli 2005

Indeks FTSE 100 jatuh 1,4 persen, terdalam dalam setahun saat sebuah serangan bom membunuh 50 orang. Namun dalam hitungan sehari, bursa London kembali pulih.

Beri Komentar