Menko PMK Muhadjir Effendy (YouTube/Sekretariat Presiden)
Dream - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar ada pengurangan jumlah cuti bersama akhir tahun 2020. Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
" Yang berkaitan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur cuti bersama pengganti Idul Fitri, Presiden minta agar ada pengurangan," ujar Muhadjir, dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Senin 23 November 2020.
Muhadjir meenambahkan, Jokowi juga meminta segera digelar koordinasi antara Menko PMK dengan kementerian dan lembaga terkait membahas rencana cuti bersama.
" Terutama yang berkaitan dengan cuti bersama akhir tahun dan libur pengganti Idul Fitri," kata Muhadjir.
Rencana pengurangan masa cuti bersama ini muncul akibat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai libur panjang. Hal ini diakui Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, yang mengatakan dalam beberapa hari terakhir penambahan kasus terjadi di sejumlah daerah khususnya DKI Jakarta.
" Di Ibu Kota Negara mencapai kasus yang relatif lebih tinggi dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Dua hari lalu kasus mencapai 1.579 dan kemarin 1.300-an," ujar Doni dalam kesempatan yang sama.
Menurut Doni, angka lonjakan kasus usai libur panjang akhir Oktober tidak lebih tinggi dibandingkan dengan Agustus. Sejumlah rumah sakit di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah mengalami peningkatan tingkat keterisian ruang ICU di atas 70 persen.
" Sedangkan Jakarta, angka keterisian ruang ICU mencapai 69,5 persen, tetapi ini pun harus bisa kita upayakan untuk tidak menambah lagi," ucap dia.
Penambahan kasus, kata Doni, jua terjadi akibat aktivitas berkerumun dalam sepekan terakhir. Terutama di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banteng, Petamburan, Slipi, Tebet Timur di Jakarta, dan Megamendung di Bogor Jawa Barat.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Sebuah penelitian mengungkap temuan sistem imun pada pasien yang sembuh dari Covid-19 akan bertahan selama enam bulan ke depan. Artinya, dalam rentang waktu tersebut, pasien yang bersangkutan tidak akan kembali tertular.
Temuan ini dikemukakan tim peneliti Universitas Oxford bekerja yang telah menjalankan penelitian skala besar terkait Covid-19, bekerja sama dengan Oxford University Hospitals (OUH) NHS Foundation Trust. Ini menjadi kabar baik di tengah pandemi Covid-19.
" Kita bisa jadi percaya diri, setidaknya dalam jangka pendek, kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 tak akan terkena lagi," ujar Profesor pada Universitas Oxford, David Eyre, yang merupakan salah satu penulis pada penelitian tersebut.
Para peneliti menyatakan mereka belum mengumpulkan data yang cukup untuk menilai adanya infeksi ulang setelah enam bulan. Tetapi, saat ini penelitian mash berjalan dengan tujuan akhir memverifikasi perlindungan jangka panjang terhadap infeksi ulang dapat bertahan berapa lama.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi OUH, Katie Jeffery, menyatakan temuan ini sangat menggembirakan. Dia menilai temuan ini mengindikasikan adanya perlindungan jangka pendek dari infeksi ulang.
Penelitian ini mengambil data dari tes virus corona reguler pada 12.180 petugas kesehatan OUH. Data diambil dalam rentang waktu 30 pekan.
Didapat temuan tidak satupun dari seluruh staf dengan antibodi virus corona terdeteksi mengalami gejala infeksi ulang. Pihak rumah sakit sendiri juga melakukan pemeriksaan rutin baik pada staf yang merasakan gejala ringan maupun yang sehat.
Rinciannya, 89 dari 11.052 staf tidak mengalami pengembangan antibodi akibat infeksi baru dengan gejala. Sedangkan 1.246 staf terdeteksi mengalami pengembangan antibodi dari gejala infeksi sebelumnya.
Kesimpulannya, sebagian besar orang tidak akan terpapar Covid-19 kembali jika mereka sudah mengalaminya dalam enam bulan terakhir.
Sumber: Oxford Mail
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Dalam waktu dekat ini pemerintah telah menyiapkan suntik vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Untuk itu, warga masyarakat diharapkan tidak takut dan ragu ketika vaksin Covid-19 diberikan.
Pemerintah memastikan vaksin yang akan digunakan aman dan memiliki efektivitas mengatasi Covid-19. Selain itu, pemerintah menjamin vaksin Covid-19 halal karena sebelum sudah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan kehalalannya.
Vaksin yang digunakan nanti sudah lulus uji klinis tahap 3, dan telah menerima sertifikat emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) serta terdaftar di World Health Organization (WHO).
Dalam keterangan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito menegaskan bahwa vaksin yang digunakan aman karena melalui tiga tahap uji klinis.
" Uji klinis merupakan tahap yang harus dilalui setiap vaksin untuk memastikan aman digunakan manusia dan memiliki efektivitas menghasilkan imunitas tubuh terhadap Covid-19," ungkap Profesor Wiku Adisasmito, Kamis (19/11/2020) di Kantor Presiden.
Dalam pengembangan vaksin Covid-19, pemerintah selalu melibatkan para pakar bidang kesehatan dan WHO. Hal ini bertujuan untuk memonitor dan memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan.
Selain itu, kerjasama yang erat dijalin untuk menginvestigasi dan mengkomunikasikan isu-isu yang muncul dalam pengembangan vaksin. Jika ditemukan isu-isu yang perlu ditindaklanjuti, maka pemerintah akan melaporkan ke WHO dan akan dievaluasi oleh Global Advisory Comitte on Vaccine Safety.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun