Dream - Rencana Pemerintah untuk menggabungkan bank-bank syariah miliknya (BUMN) agar menjadi bank syariah yang kuat di tanah air, tidak selalu memberikan dampak yang positif. Pasalnya, ada begitu banyak pegawai yang harus tersingkir akibat penggabungan beberapa bank itu.
Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman menilai rencana penggabungan bank-bank syariah BUMN merupakan langkah yang baik. Hanya saja, jika pemerintah tengah gencar menciptakan lapangan kerja, konsolidasi tersebut bukan langkah yang tepat.
" Kebijakan itu wajar, daripada berkompetisi di lahan yang sama ya untuk apa, kecuali tujuannya menciptakan lapangan kerja karena nanti bakal banyak yang diberhentikan. Kan direksinya cuma beberapa, strukturnya lebih kecil," ujarnya di Jakarta, Selasa kemarin.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menyatakan pentingnya bank syariah berskala besar di Indonesia. Hal ini untuk menjadi pemain yang mampu bersaing dengan bank syariah dari negara lain.
" Jadi itu bisa dari swasta atau pemerintah. Misal penggabungan bank syariah yang sudah ada, yang paling mudah itu kan merger bank syariah BUMN," ujar Bambang beberapa waktu lalu.
" Merger jadi salah satu pilihan dan Bu Rini (Menteri BUMN) memiliki komitemen kuat untuk itu. Yang jelas, tahun ini harus sudah ada arah yang jelas mengenai prosedurnya," tegas Muliaman.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
