Dream - Meski sejumlah anggota DPR mengusulkan kenaikan gaji pejabat negara, termasuk Presiden dan Wakil Presiden, tetapi pihak Istana menyampaikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak menginginkan adanya kenaikan gaji. Hal ini disebabkan masih banyaknya urusan negara yang perlu diselesaikan dengan segera.
“ Presiden sekarang ini sedang fokus untuk menyelesaikan persoalan bangsa, terutama hal yang berkaitan dengan turbulensi ekonomi yang sungguh sangat berat," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam situs Seskab, Selasa, 22 September 2015.
" Sehingga kalau ada yang mengusulkan gaji Presiden itu dikaji, tapi Presiden lebih berkonsentrasi untuk mengkaji jalan keluar bagaimana persoalan ekonomi ini bisa teratasi,” tambahnya.
Pernyataan itu disampaikan Seskab Pramono Anung menanggapi usulan sejumlah anggota DPR-RI agar gaji Presiden dinaikkan hingga Rp 200 juta, dibanding gaji Presiden saat ini yang masih di kisaran angka Rp 60 juta, sementara gaji Wakil Presiden di kisaran angka Rp 42,5 jutaan.
Presiden Jokowi sendiri menanggapi santai usulan tersebut. Presiden meminta agar dirinya tidak didesak untuk menanggapi usulan kenaikan gaji bagi Presiden. Ia mengaku malu mendengar usulan kenaikan gaji pokok dan tunjangan Presiden dan Wakil Presiden.
“ Jangan aneh-anehlah, ekonomi melambat gini, urusan gaji urusan tunjangan, malu,” kata Jokowi, pekan lalu.
Meski tidak menanggapi usulan kenaikan gaji Presiden dan Wakil Presiden, Seskab Pramono Anung menghargai apa yang diusulkan DPR.
“ Tetapi pada saat ini saya meyakini bahwa Presiden sendiri maupun Wakil Presiden sama sekali tidak berkeinginan untuk adanya kenaikan gaji,” tegasnya. (Ism)
Advertisement
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia