Fluktuatif, Indeks Syariah Lolos dari Tekanan Aksi Jual

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 27 Februari 2018 16:49
Fluktuatif, Indeks Syariah Lolos dari Tekanan Aksi Jual
Tiga indeks ini menggerakkan perdagangan hari ini.

Dream - Terseok-seok beberapa menit jelang penutupan, dua indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya berhasil ditutup menguat. Aksi beli investor pada saham-saham syariah lapis dua jelang penutupan perdagangan, mendorong indeks syariah berbalik menguat.

Sentimen negatif kemungkinan adanya tekanan jual serta aksi tunggu investor memantau laporan kinerja keuangan emiten membuat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) sempat bergerak di dua zona. 

Pada penutupan perdagangan harin BEI, Selasa 27 Februari 2018. indeks ISSI menguat 0,735 persen (0,38%) ke level 195,721. Indeks ini bergerak fluktuatif setelah dibuka menguat di level 195,327. ISSI sempat menyentuh level tertinggi di 195,721 dan terendah di 194,802.

Meski dibayangi tekanan jual pemodal asing, indeks bluechip syariah, (JII) juga ditutup menguat 4,075 poin (0,53%) ke level 774,409.

Volume transaksi perdagangan saham syariah meningkat tajam di hari kedua pekan ini. Dengan 162 juta saham yang beralih tangan, nilai transaksi perdagangan saham syariah ikut merangkak naik menjadi Rp5,6 triliun. 

Sayang, volume kenaikan itu dipenuhi dengan aksi jual investor asing pada saham-saham bluechips syariah yang mencapai Rp271 miliar. Namun, pelemahan itu sanggup ditutupi saham lapis dua yang membuat ISSI mencatat nett buy investor asing senilai Rp470 miliar.

Indeks sektor industri dasar, manufaktur, dan barang konsumsi memimpin laju penguatan usai naik masing-masing 1,57 persen, 1,31 persen, dan 1,30 persen.

Sektor pertanian yang kemarin menguat kini dilanda aksi ambil untung usai melemah 1,23 persen. Begitu pula koreksi dialami indeks sektor infrastruktur sebesar 0,27 persen dan pertambangan 0,07 persen.

Emiten-emiten keping biru syariah pencetak top gainer kali ini adalah SMGR yang harga sahamnya naik Rp225, SCMA Rp170, WSKT Rp130, ASII Rp100, ICBP Rp75.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah LPPF yang harga sahamnya terkoreksi Rp575, PTBA Rp130, BRPT Rp20, LPKR Rp10, dan PTPP Rp10.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 3 poin (0,02%) ke level Rp13.663 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar