Miliarder Arab Tuding Investor `Lebay` Soal Harga Minyak Dunia

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 12 Desember 2014 11:02
Miliarder Arab Tuding Investor `Lebay` Soal Harga Minyak Dunia
"Turunnya harga minyak tidak selalu berarti buruk. Malah itu positif bagi mayoritas sektor industri seperti penerbangan dan perkapalan, transportasi dan manufaktur,"

Dream - Rontoknya harga minyak mentah dunia di bawah level US$ 80 per barel mulai mengkhawatirkan penduduk dunia. Negara-negara yang mengandalkan pemasukan dari minyak mulai ketari-ketir dengan kondisi ini.

Kala semua orang tengah dirudung ketakutan, salah seorang pengusaha kakap Uni Emirat Arab (UEA) justru tenang-tenang saja. Khalaf Ahmad Al Habtoor malah menilai para investor di pasar bursa terlalu berlebihan menyikapi anjloknya harga minyak global.

Pemimpin Al Habtoor Group ini ini tidak mengerti dengan keputusan investor yang memilih melakukan tindakan pengamanan aset-aset investasinya dengan penurunan harga minyak mentah.

" Turunnya harga minyak tidak selalu berarti buruk. Malah itu positif bagi mayoritas sektor industri seperti penerbangan dan perkapalan, transportasi dan manufaktur," katanya seperti dikutip Dream dari laman Arabianbusiness, Jumat, 12 Desember 2014.

Menurut Khalaf, keuntungan dari harga minyak yang rendah justru telah menutupi sisi negatif dari fenomena ini. " Penurunan harga minyak menguntungkan banyak bisnis. Memang, perusahaan energi mengalami kerugian, tapi minyak yang lebih murah biasanya baik bagi ekonomi dan pasar saham secara keseluruhan," katanya

Perusahaan yang menggunakan minyak sebagai masukan mengalami pengurangan dalam biaya produksi. Kondisi ini berarti menimbulkan keuntungan meningkat dan dapat diteruskan kepada konsumen.

Khalaf menuding Amerika Serikat, yang memiliki perekonomian terkuat di dunia dan konsumen energi yang signifikan, justru memetik keuntungan dari penurunan harga minyak mentah.

" Konsumen dapat untung karena harga bahan bakar lebih murah dan menghasilkan pendapatan yang tinggi sehingga belanja meningkat. Pemilik bisnis mendapat keuntungan dari biaya produksi rendah dan profit yang lebih tinggi. Ini akan mengarah kepada output yang meningkat yang berarti lebih banyak aktivitas ekonomi di negara tersebut," jelasnya. 

Beri Komentar