Dede Atmo Pernoto, Penyandang Disabilitas Yang Menjadi Driver Go-Jek. (Foto: Solider.or.id)
Dream – Bagi seorang difabel, mencari kerja bukan perkara mudah. Mereka harus merasakan pahitnya pengalaman mendapat perlakuan yang berbeda dari orang normal.
Meski begitu, para penyandang difabel punya kebutuhan yang mungkin sama dengan orang normal lainnya. Kebutuhan itupun menuntut untuk dipenuhi.
Para difabel pun tak mau menyerah pada nasib. Mereka berusaha semaksimal mungkin demi mendapatkan rezeki dan kesempatan kerja yang setara.
Hal itulah yang dirasakan oleh seorang difabel bernama Dede Atmo Pernoto. Dia memutuskan menjadi mitra Go-Jek sebagai driver demi kasih sayangnya kepada keluarga.
Dikutip dari keterangan tertulis Go-Jek yang diterima Dream, Selasa 12 Desember 2017, Dede memutuskan menjadi mitra Go-Jek dua bulan yang lalu. Penyebabnya, dia sering gagal saat mencoba menjalankan usaha seperti penjual rokok dan pakan burung.
“ Waktu mendaftar ke Go-Jek, saya ada kebutuhan ekonomi yang mendesak. Pekerjaan saya yang lama tidak bisa memenuhinya,” kata pria asal Karangjati Tarub, Tegal, Jawa Tengah.
Dede mengatakan persyaratan untuk menjadi driver cukup mudah. Hanya butuh dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
“ Alhamdulillah diterima, tapi saya harus melengkapi SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian),” kata dia.
Dalam kesehariannya menarik penumpang, Dede menceritakan beragam pengalaman dialaminya. Dede seing kali menemukan penumpang yang kaget melihat dirinya yang difabel. Entah sudah berapa kali, penyewa membatalkan pesanan saat mengetahui pengemudinya seorang difabel.
Alasannya takut celaka.
Tapi tak semua meninggalkan pengalaman sedih. Dede sering kali mendapatkan penumpang yang dermawan. Mereka memberikan ongkos lebih besar dari yang seharusnya diterima.
Berbekal sepeda motor roda tiga, Dede bisa memenuhi kebutuhan anak dan istri. Dengan pekerjaan barunya, dia bisa menyisihkan uang untuk biaya kuliah anak-anaknya kelak.
“ Anak saya harus lebih dari saya. Dengan adanya saya bermitra dengan Go-Jek, saya bisa menabung untuk masa depan anak-anak saya nanti. Ya, jangan sampai seperti bapaknya. Sekolah yang tinggi dan jadi orang yang berguna untuk orang banyak,” kata dia.
Dede mengaku sempat diprotes keluarga dan diminta untuk bekerja di bidang yang lain. Tapi, pria berusia 40 tahun ini optimistis pekerjaannya sebagai driver Go-Jek bisa mengangkat derajat keluarganya.
(Sah)
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal