MUI-Kadin Jawa Tengah Siapkan Waralaba `Halal Mart`

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 14 Juli 2017 13:26
MUI-Kadin Jawa Tengah Siapkan Waralaba `Halal Mart`
Waralaba berbentuk koperasi ini akan menyediakan produk berjaminan halal.

Dream – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah akan merilis kerja sama bisnis waralaba Halal Mart. Waralaba ini dinilai sebagai tuntutan dan jawaban atas permintaan produk halal.

 “ Jadi, nantinya begitu masuk Halal Mart, secara otomatis seluruh produk yang tersedia dijamin halal,” kata Ketua Umum MUI Jawa Tengah, Ahmad Darodji, di Jawa Tengah, dilansir dari situs kadin-indonesia.or.id, Jumat 14 Juli 2017.

Darodji mengatakan konsumen terbesar di Jawa Tengah adalah orang Islam yang memerlukan jaminan halal. Rencananya, Halal Mart ini akan dirilis pada 22 Juli 2017.

“ Kepercayaan (jaminan halal) ini yang harus kita rawat dengan baik,” kata dia.

Darodji mengatakan MUI dan Kadin Jawa Tengah telah membentuk tim yang terdiri atas tujuh personel dari tujuh lembaga strategis yang bertugas merumuskan secara total. Mulai dari badan hukum, permodalan, mekanisme kerja, hingga pengawasan.

Tujuh tim ini melibatkan unsur MUI, Kadin, NU, Muhammadiyah, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Dewan Masjid Indonesia, dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI.

Halal Mart ini sudah bisa beroperasi pada akhir 2017. Bentuk badan hukum yang digagas adalah koperasi. Setiap anggota akan dioptimalkan sebagai pemegang saham dalam bentuk simpanan pokok, wajib, dan sukarela.

Darodji mengatakan setiap daerah punya minimal satu Halal Mart. Jika ada seribu orang dan setiap orangnya berkontribusi Rp100 ribu per bulan, satu tahun akan terkumpul Rp1,2 miliar.

“ Itu sudah cukup sebagai modal,” kata dia.

Darodji juga mengatakan, jika semua perangkat sudah tersedia, pengusaha nasional siap memasok sebuah kebutuhan yang diperlukan untuk Halal Mart. Komitmen selanjutnya adalah 10 persen keuntungan usaha akan disalurkan kepada mustahik sebagai infak.

Dia mengatakan kerja sama lainnya antara MUI dan Kadin Jawa Tengah adalah melatih kewirausahaan kepada kalangan pondok pesantren di Jepang. “ Saatnya pondok pesantren ditularkan virus kewirausahaan agar menjadi berdaya dan mampu berdikari di kancah kompetisi yang semakin ketat,” kata Darodji. (ism) 

 

Beri Komentar