Dream - Informasi ini mungkin dinantikan para pekerja di Tanah Air. Pemerintah Korea Selatan tengah merancang undang-undang (UU) yang melarang bos mengganggu pegawainya saat tengah berliburan di rumah.
Legislasi ini dirancang setelah meningkatnya keluhan tak stabilnya kehidupan warga negeri K-Pop tersebut.
Rancangan UU ini mendapat dukungan dari 12 politisi dari partai oposisi setempat.
" Seiring makin banyak perusahaan menggunakan media sosial dan aplikasi pesan untuk mengirim pekerjaan, tanpa terbatas waktu, tingkat stres para pekerja telah mencapai level yang mengerikan," ujar para politisi dikutip dari laman theguardian.
Dalam rancangannya, perusahaan akan dilarang mengirim pesan berisi tugas kantor melalui SMS, sosial media, telepon ataupun aplikasi pesan setelah jam kerja selesai.
Dokumen ini secara spesifik dikhususkan pada pengguna KakaoTalk, aplikasi pesan yang menguasai 80 persen pangsa pasar Korsel.
Disebutkan juga, terlalu banyak pekerja Korsel yang masih sering menerima pekerjaan dari kantornya meski tengah berlibur atau larut malam.
" Banyak masyarakat menuntut hak untuk terputus dari hubungan kerja saat jam kerja berakhir," katanya.
Tak hanya Korsel, peraturan serupa telah diajukan sejumlah negara seperti Perancis dan Jerman.
Untuk diketahui, masyarakat Korsel menghabiskan 2.214 jam kerja selama setahun. Jumlah ini merupakan yang tertinggi diantara negara-negara OECD, setelah Meksiko.
Dalam laporan terbaru berjudul Workers Who Are Scared of KakaoTalk, para pekerja Korsel dan Society Institute mengungkapkan para pekerja terpaksa bekerja lebih dari 11 jam per minggu yang biasanya datang lewat gadget.
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget