Arab Saudi Larang Jualan Obat di Internet

Reporter : Ramdania
Selasa, 21 April 2015 16:02
Arab Saudi Larang Jualan Obat di Internet
Perdagangan obat-obatan melalui internet memperbesar potensi peredaran obat palsu di suatu negara.

Dream - Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA) Arab Saudi melarang penjualan segala jenis obat melalui internet. Di sisi lain, Saudi juga menerapkan langkah-langkah ketat untuk mengatur impor obat melalui jalur normal.

" FDA selalu berupaya untuk memerangi pemalsuan obat dengan membuat aturan yang diperlukan untuk mencegah masuknya obat-obatan palsu," jelas Ibrahim Juffali, Wakil Presiden Eksekutif FDA, seperti dikutip dari Arab News, Selasa, 21 April 2015.

" Kami telah mengesahkan aturan untuk memperketat kontrol pasokan obat-obatan dan mencegah perdagangan atau pemasaran obat tercemar atau ilegal secara online atau di tempat lain. Teknologi terbaru juga akan diadopsi untuk mendeteksi obat-obatan tersebut dan bagaimana langkah hukum selanjutnya," tambahnya.

Menurut Juffali, teknologi baru yang diadopsi tersebut memungkinkan pengawas untuk mengidentifikasi obat tercemar dalam waktu kurang dari 10 detik.

Dia mengatakan sampel obat akan dianalisis untuk memastikan keamanannya, sementara semua pengiriman obat untuk negara akan diverifikasi agar memenuhi kondisi dan persyaratan keselamatan. FDA juga akan melarang penyimpanan obat-obatan di gudang tanpa izin. Semua gudang secara ketat akan diawasi.

Juffali menambahkan, 50 persen obat-obatan yang dijual di pasaran secara global adalah palsu dan dijual melalui internet. Hal ini mendorong FDA untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mencegah dan memantau penjualan obat secara online.

Tim dari FDA juga melakukan inspeksi rutin di semua penjual obat di Saudi, dan akan mengambil sampel acak untuk membuktikan apakah obat-obatan yang dijual telah sesuai dengan spesifikasi.

" Selama tiga tahun terakhir, inspeksi terhadap 12.000 sampel dari 4.000 apotek, mengungkapkan bahwa persentase obat palsu di Saudi berada di bawah 1 persen," pungkas Juffali.

Beri Komentar