Ngebet Main Saham Nekat Pakai Utang, Yakin Siap Tanggung Risiko Ini?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 18 Januari 2021 17:33
Ngebet Main Saham Nekat Pakai Utang, Yakin Siap Tanggung Risiko Ini?
Ternyata, ada, lho, yang rela ngutang demi beli saham.

Dream - Tren investasi di pasar modal ramai diperbincangkan masyarakat terutama sejak muncul fenomena selebriti yang memamerkan keuntungan dari kenaikan harga saham yang  dimilikinya. 

Sebagain besar para selebriti dengan jutaan follower itu mengunggah cuan dari saham yang membuat banyak masyarakat kepincut dengan investasi ini.

Sayangnya kebanyakan masyarakat terjun ke pasar modal tanpa persiapan yang matang. Selain ilmu yang didapat masih sedkit, ada juga investor pemula yang nekat menggunakan utang untuk membeli saham.

Mengutip laman Liputan6.com, Senin 18 Januari 2021, praktisi trader saham, Deswond Wira, melalui akun Twitternya, @deswondwira, mengunggah potongan tangkap layar tentang investor yang meminjam uang dari 10 pinjaman online untuk membeli 500 lot saham PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Ada juga yang membeli saham PT Kalbe Farma Tbk dengan uang arisan dan titipan ibu-ibu PKK.

Unggahan Desmond tersebut pun mendapatkan ratusan komentar, diretweet sebanyak 3.140 kali dan mendapatkan tanda disukai 2.508 kali hingga artikel ini dibuat.

Lalu bagaimana pandangan pakar keuangan tentang fenomena beli saham pakai utang?

 

 

1 dari 3 halaman

Langkah Tak Bijak

Perencana keuangan One Shildt Financial Planning, Mohammad Andoko menuturkan, membeli saham memakai utang merupakan langkah yang kurang tepat. Hal ini mengingat pinjaman sesuatu yang pasti, apalagi jika dikenakan bunga. Di sisi lain, saham bergerak volatile dan tidak pasti.

" Beli saham dengan pinjaman kurang tepat. Pinjaman sesuatu yang pasti, bunga pasti. Saham volatile," ujar dia kepada Liputan6.con.

Peran media sosial yang masif untuk mengenalkan saham juga mempengaruhi masyarakat untuk memilih saham. Meski demikian, Andoko menyayangkan investor tersebut hanya ikut-ikutan tanpa membekali pengetahuan mengenai saham.

" Peran media sosial yang masif, dan percaya kepada media sosial. Ikut-ikutan dipengaruhi influencen,” kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Pakai Dana Menganggur

Andoko mengimbau investor untuk menggunakan dana menganggur. Kpeutusan menginvestasikan simpanan dalam bentuk saham juga disarankan dilakukan secara bertahap.

" Akan lebih tepat pakai idle cash. Jadi contoh punya gaji Rp 10 juta, ada surplus Rp 1 juta. Dia bisa pakai dana surplus ini secara reguler untuk investasi saham. Ketika pasar lagi turun, dia masuk, dan pada saat naik juga bisa masuk. Ini dolar cost averaging. Kalau pakai utang itu bahaya, saham itu tak pasti, sedangkan bunga pinjaman pasti,” kata Andoko.

Selain dana menganggur, investor juga dapat secara reguler menyisihkan dana dari penghasilannya untuk investasi saham. Akan tetapi, ia menekankan, sebelum masuk ke investasi saham, investor harus mengetahui seluk-beluk mengenai pasar modal.

" Terjun investasi saham itu harus tahu fundamental, informasi perusahaan, dan isu. Selain itu, harus tahu kebijakan pemerintah, makro ekonomi, kemudian dianalisis. Harus mengerti analisis makro ekonomi, kebijakan pemerintah, dan melihat kondisi laporan keuangan perusahaan,” ujar dia

3 dari 3 halaman

Bunga Pinjaman Jadi Risiko Tambahan

Jika membeli saham pakai utang, ada bunga yang harus dibayar. Bunga tersebut kewajiban yang pasti harus dibayar. Jika macet membayar pinjaman sehingga dapat membuat bunga makin besar.

" Utang ada bunganya. Bunga itu adalah sebuah kewajiban atau sesuatu yang pasti harus dibayar dan jika tidak dibayar atau macet akan masuk BI checking dan akan membuat bunganya makin besar lagi,” kata dia.

Selain itu, Andoko mengatakan, investasi saham pakai utang tidak mendidik investor dalam berinvestasi. Hal ini hanya membuat investor mencari jalan cepat.

" Investasi saham via utang juga tidak mendidik investor untuk sabar dalam melakukan investasi atau ingin cari jalan cepat padahal investasi di saham butuh analisa,” kata dia.

(Sumber: Liputan6.com/Agustina Melani)

Beri Komentar