Oktober, Indonesia Cetak Deflasi Tipis

Reporter : Ramdania
Senin, 2 November 2015 15:55
Oktober, Indonesia Cetak Deflasi Tipis
Bulan Oktober ini deflasi yang terjadi sangat kecil, tidak mencapai 1 persen. Hal ini karena harga komoditas mulai menunjukkan kenaikan, terutama harga beras.

Dream - Pada Oktober 2015 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,57. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2015 sebesar 2,16 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 6,25 persen.

Dari 82 kota IHK, tercatat 44 kota mengalami deflasi dan 38 kota mengalami Inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,95 persen dengan IHK 127,18 dan terendah terjadi di Padangsidimpuan 0,01 persen dengan IHK 118,04.

Sementara inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,49 persen dengan IHK 123,07 dan terendah terjadi di Yogyakarta 0,01 persen dengan IHK 119,15.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,06 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,09 persen; kelompok sandang 0,25 persen; kelompok kesehatan 0,29 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,16 persen, dan kelompok
transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2015 ini antara lain cabai merah, daging ayam, cabai rawit, telur ayam ras, jengkol, kacang panjang, ketimun, cabai hijau, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, dan bensin.

Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu beras, tomat, bawang merah, bayam, jeruk, bawang putih, mie, rokok, tarif kontrak rumah, upah tukang, dan mobil.

Beri Komentar