BI Ingin Entaskan Kemiskinan dengan Aset Wakaf

Reporter : Eko Huda S
Kamis, 29 Oktober 2015 01:17
BI Ingin Entaskan Kemiskinan dengan Aset Wakaf
Aset-aset wakaf itu dinilai mampu pengentasan kemiskinan. "Sekarang wakaf baru sebatas untuk makam dan masjid," kata Mirza.

Dream - Bank Indonesia (BI) mendorong optimalisasi aset wakaf untuk pengentasan kemiskinan. Selama ini, wakaf hanya dipandang sebagai " aset mati" , sehingga perlu dikelola agar produktif.

“ Keberadaan aset wakaf memberi peluang bagi sektor keuangan Islam untuk berperan dalam program kemiskinan,” kata Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, di Surabaya, Rabu 28 Oktober 2015.

Dia menambahkan, di Indonesia banyak terdapat aset wakaf berupa tanah dan bangunan. Aset-aset wakaf itu dinilai mampu pengentasan kemiskinan. “ Sekarang wakaf baru sebatas untuk makam dan masjid,” tambah Mirza.

Dengan optimalisasi, aset wakaf bisa membantu peningkatan ekonomi masyarakat. Apalagi, peraturan soal wakaf juga sudah ada. “ Sehingga diharapkan peran wakaf semakin meningkat.”

Sementara, Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, menambahkan, potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Aset wakaf, baik yang terdaftar maupun belum terdaftar, potensinya ditaksir mencapai Rp 2.400 triliun.

“ Ini yang terus kita inisiasi untuk dikembangkan,” kata dia. Perry menyebut, aset wakaf yang dimiliki BI –yang sudah terdaftar di Badan Wakaf Indonesia dan potensinya siap dimanfaatkan– mencapai Rp 300 triliun.

Menurut Perry, aset wakaf bisa digunakan untuk sumber pendanaan dengan menerbitkan sukuk. “ Misalnya kita tidak punya dana untuk membangun rumah sakit di atas tanah wakaf.”

“ Tanah itu bisa dijadikan aset untuk menerbitkan sukuk, yang dananya digunakan untuk mendirikan rumah sakit, dan pendapatan dari rumah sakit bisa untuk membayar cicilan sukuk,” tambah Perry.  Baca Juga: Gelar ISEF 2015, BI Ingin RI Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia BSM : Jagokan e-Money untuk Pikat Nasabah Baru Industri Syariah RI Maju Jika Tiru Program KB Gabungan 3 Negara Asia Tak Cukup Kalahkan Bisnis Syariah RI Dua Mitos Sistem Keuangan Warga Miskin yang Terbantahkan 6 Alasan Banyak Penduduk Indonesia Tak Punya Tabungan Industri Syariah, `Lamborghini` Indonesia Genjot Ekonomi RI, Zakat Jadi Incaran

Beri Komentar