Dream - Beragam kemudahan investasi pemerintah Joko Widodo mulai membuahkan hasil. Setidaknya peringkat indeks kemudahan bisnis (Doing Business 2016) Indonesia mulai naik meski hanya lima peringkat.

Mengutip laporan Doing Business 2016 yang dikeluarkan Bank Dunia, indeks kemudahan bisnis Indonesia naik dari posisi 114 tahun lalu menjadi 109. Bank Dunia mensurvei setidaknya 188 negara di dunia.

"Negara-negara di semua tingkat pendapatan telah melaksanakan reformasi, dan Vietnam (5), Hong Kong SAR, Tiongkok (4) dan Indonesia (3) unggul dalam daftar negara tersebut," ungkap laporan tersebut.

Indonesia diakui telah memperkenalkan sistem online untuk pembayaran iuran jaminan sosial, sebagai bentuk penyederhanaan proses administrasi pembayaran pajak dan kontribusi wajib lainnya.

Bank Dunia juga menilai Indonesia mampu meningkatkan kemudahan untuk mengakses pinjaman dengan memperkenalkan fitur pencarian status pendaftaran dengan kriteria penyaringan untuk pencarian yang diperluas, antara lain termasuk pencarian status pendaftaran dengan mencantumkan nama debitur.

“Pengusaha di kawasan Asia Timur dan Pasifik menyaksikan reformasi di berbagai sektor, mulai dari berkurangnya kendala untuk membuka usaha baru serta upaya-upaya yang memudahkan kepatuhan pajak, hingga memperbaiki kebijakan di pasar kredit dan meningkatkan akses memperoleh listrik,” kata Rita Ramalho, Manager laporan Doing Business.

Meski naik, Indonesia tampaknya harus belajar banyak kepada Malaysia. Negara Jiran itu bertengger di posisi 19 dunia.

Di jajaran negara mayoritas muslim, anggota Organisasi Kerjasama Negara Islam (OKI), Malaysia bahkan bertengger di posisi puncak. Sementara Indonesia hanya berada di peringkat 15 diantara negara OKI.

Mengutip laporan Doing Business 2016, berikut adalah negara muslim dengan tingkat kemudahan bisnis terbaik di dunia:

1. Malaysia
2. UEA
3. Kazakhstan
4. Turki
5. Azerbaijan
6. Bahrain
7. Qatar
8. Oman
9. Tunisia
10. Maroko
11. Arab Saudi
12. Brunei Darussalam
13. Uzbekistan
14. Kuwait
15. Indonesia