Foxconn Memecat Puluhan Ribu Karyawannya Dan Mulai Menggunakan Sistem Robot. (Sumber: South China Morning Post)
Dream - Salah satu perusahaan elektronik multinasional, Foxconn, memecat puluhan ribu karyawannya di pabriknya yang berlokasi di Kunshan, provinsi Jiansu Tiongkok. Mereka pun menggunakan robot untuk mengerjakan tugas-tugas produksi.
Untuk mewujudkan rencana itu, Foxxcon harus berkeras hati. Mereka akan memangkas 60 ribu orang. Lebih sedikit dari rencana semula 110 ribu orang.
" Banyak perusahaan yang sepertinya akan mengikutinya," kata juru bicara Foxconn, Xu Yulian, dilansir dari BBC, Sabtu 28 Mei 2016.
Foxconn Techonolgy Group menyebut penggantian tenaga manusia dengan tenaga robot itu adalah otomatisasi produksi. Alasannya, mereka memanfaatkan tenaga robot untuk menggantikan pekerjaan yang dilakukan oleh buruh.
Namun tak sepenuhnya Foxconn melupakan tenaga manusia. Para buruh akan diarahkan untuk fokus kepada proses produksi yang bernilai tambah tinggi, seperti riset dan pengawasan kualitas barang.
" Kami akan tetap menggunakan automatisasi dan tenaga manusia untuk produksi dan kami berharap otomatisasi ini bisa memperkuat satuan kerja kami di Tiongkok," kata perusahaan tersebut.
Sekadar informasi, sejak September 2014, 505 pabrik di Guangdong, telah menginvestasikan 4,2 miliar yuan (Rp8,6 triliun) untuk robot. Mereka ingin menggantikan ratusan buruh mereka dengan robot.
Lalu, apakah tenaga robot lebih murah daripada tenaga manusia? Former McDonald's Chief Executive, Ed Rensi, mengatakan upah minimum buruh yang naik jadi US$15(Rp203,49 ribu) per jam ini membuat perusahaan melirik robot.
" Lebih murah untuk membeli sebuah lengan robotik senilai US$35 ribu daripada mempekerjakan seseorang yang menghabiskan biaya US$15 per jam (Rp203,49 ribu) untuk mengemas kentang kering," kata dia.
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal