Ilustrasi (Foto: Merdeka.com)
Dream - Pemerintah segera menyalurkan kembali bantuan subsidi gaji gelombang ke-2 yang dijadwalkan mulai berlangsung pekan pertama November 2020 ini.
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan jumlah penerima akan sama dengan gelombang pertama yaitu sebanyak 12,4 juta pekerja yang sudah tervalidasi oleh BPJS Ketenagakerjaan.
" Gelombang pertama sudah selesai disalurkan sebanyak 12,4 juta, rencananya akhir minggu ini akan mulai lagi gelombang kedua subsidi gaji ke 12,4 juta penerima," kata Budi dalam siaran teleconference, Rabu 4 November 2020.
Lebih lanjut, Budi berharap program subsidi gaji tersebut akan membuat laju perekonomian di kuartal IV tahun ini meningkat.
" Diharapkan kuartal ke-4 masuk program subsidi gaji total pagunya Rp30 triliun kemarin sudah habis setengahnya. Dalam 1-1,5 bulan ini akan diselesaikan setengahnya dan akan kita kejar sampai akhir," kata Budi.
Seperti diketahui, termin pertama subsidi gaji sebesar Rp1,2 juta sudah disalurkan pada bulan September-Oktober lalu.
Selanjutnya termin kedua, disalurkan subsidi gaji untuk bulan November dan Desember dengan nominal yang sama. Sehingga total selama 4 bulan sebesar Rp2,4 juta.
Sumber: Merdeka.com
Dream - Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Mukhaer Pakkanna, menyebut sejumlah riset menemukan bahwa dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) banyak dipakai untuk membeli rokok oleh para penerimanya.
" Ada beberapa riset yang kami temukan di Muhammadiyah banyak bantuan misalnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang lalu itu alokasinya ketika bantuan diberikan apalagi kepada kepala rumah tangga itu banyak untuk konsumsi rokok," kata Mukhaer, dikutip dari Merdeka.com, Senin 24 Agustus 2020.
Menurut dia, hampir 70 persen perokok merupakan masyarakat menengah ke bawah atau masyarakat rentan miskin. Sehingga ketika diberikan dana bantuan sosial atau BLT masyarakat justru mengalokasikan dana tersebut untuk konsumsi rokok.
" Beberapa bantuan lain di masa pandemi ini bisa dicurigai itu alokasi untuk konsumsi rokok itu naik itu perlu kita kendalikan," katanya.
BLT memang sangat populer dalam penyaluran bantuan dari pemerintah untuk masyarakat. Program ini kerap menjadi pilihan untuk memberi bantuan kepada masyarakat yang dinilai kurang mampu.
Pada masa pandemi virus corona ini misalnya, pemerintahan Joko Widdodo-Ma'ruf Amin telah menyiapkan alokasi dana Rp203,9 triliun untuk perlindungan sosial.
Dana itu terdiri dari bantuan PKH Rp37,4 triliun, sembako Rp43,6 triliun, bansos Jabodetabek Rp6,8 triliun, bansos non-Jabodetabek Rp32,4 triliun, kartu Prakerja Rp20 triliun, diskon listrik Rp6,9 triliun, logistik/pangan/sembako Rp25 triliun, dan BLT dana desa Rp31,8 triliun.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur