(Sumber: Sinarharian.com.my)
Dream - Ini bukti keteguhan hati untuk hidup lebih baik. Meski sempat bekerja sebagai pembedah mayat, Mohamad Syarif, tetap berusaha menggapai sukses.
Syarif sebelumnya senantiasa menghabiskan waktu kerjanya dengan hidup bersama mayat. Memang Syarif berpofesi di dunia forensik. Kondisi ibunya yang sakit memaksa Syarif melepas statusnya sebagai dokter bedah mayat.
Dilansir dari Sinar Harian, Kamis 21 April 2016, Syarif meninggalkan dunia forensik untuk menjaga ibunya yang sakit liver sekitar tahun 2008. Syarif mengaku berasal dari keluarga tak punya.
" Saya datang dari keluarga yang susah. Ketika masih sekolah, saya hanya makan dengan lauk telur yang diberi kecap," kata dia di Batu Pahat, Malaysia.
Bahkan, Syarif tidak bisa membeli buku pelajaran dan membayar uang sekolah meskipun mendapat beasiswa. Agar bisa menutup semua kebutuhan sekolahnya, Syarif berjualan kain sutera, karangan bunga, bahkan melakukan pekerjaan-pekerjaan kreatif.
Setelah ibunya meninggal pada tahun 2009, Syarif pun bekerja di klinik Gelang Patah di bawah pimpinan Manisha Patel. Di tempat itu, dia didorong untuk mempelajari kesehatan kulit. Dari sanalah, dia mulai tertarik dengan bidang ini.
Namun, Syarif sadar impiannya untuk mendirikan klinik kecantikan tidak akan terwujud kalau tak punya ilmunya. Untuk itu, dia mendalami kedokteran estetika di Perancis, kecantikan ayurveda (ilmu pengobatan kuno dari India) di India, teknik bekam di Mesir, dan kesehatan kaki di Inggris.
Pada akhirnya, Syarif mendirikan klinik kecantikan yang diberi nama " Falah Aestethica Medispa" pada Februari 2015. Klinik ini menggunakan teknologi Timur dan Barat yang digabungkan dengan pengobatan tradisional. Usahanya menawarkan jasa memutihkan kulit akibat jerawat, kedutan, hingga masalah pigmentasi kulit.
" Kami tidak hanya menawarkan perawatan kecantikan secara luar, tapi juga dari dalam yang berkaitan dengan imunisasi dan aliran darah.
Syarif menilai bidang kecantikan berbeda dengan forensik. Menurut dia, bidang kecantikan itu unik karena setiap pasien punya masalah dan metode penyelesaian yang berbeda-beda.
" Pasien itu (ibarat) buku teks bagi saya karena setiap perawatannya berbeda-beda dan tidak boleh menggunakan prosedur yang sama," kata dia.
Syarif melanjutkan, menggunakan produk kecantikan secara sembarangan, bisa membuat kulit bermasalah. Untuk itu, pihaknya mengeluarkan produk kecantikan yang dinamai K.U.L.I.T.
Produk ini telah lulus uji dari Universiti Teknologi Malaysia. Dia mengeluarkan produk ini untuk perawatan muka terlebih dahulu, baru diikuti untuk perawatan kulit di bagian tubuh lainnya.
" Saya juga sedang membuka cabang pertama Falah Aestethic Medispa di Nong Chik, Johar Bahru, Juni ini," kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR