Ilustrasi
Dream - Kampus sepertinya bukan untuk semua orang. Di antara ujian, tugas kuliah dan kelas, banyak mahasiswa stres sehingga akhirnya tidak mampu melanjutkan kuliah hingga lulus.
Tapi bukan berarti mahasiswa-mahasiswa putus kuliah ini mengalami kegagalan. Termasuk 10 orang berikut yang merupakan mahasiswa drop out Harvard paling sukses, seperti dikutip dari Business Insider, Senin, 24 November 2014.
Siapa saja mahasiswa drop out yang sukses mengguncang dunia? Klik halaman berikutnya. (Ism)
© Dream
1. Bill Gates
Saat usia 20 tahun, Bill Gates memutuskan berhenti kuliah dari Harvard untuk mendirikan Microsoft bersama teman masa kecilnya, Paul Allen.
Gates hanya kuliah di Harvard selama 2 tahun, yakni antara 1973-1975. Gates akhirnya menjadi orang terkaya di dunia setelah menjadi chairman di Microsoft dengan nilai kekayaan mencapai US$81 miliar.
Setelah turun dari jabatannya, Gates menjadi penasihat raksasa teknologi tersebut. Bersama istrinya, Melinda, Gates mendirikan yayasan Melinda Gates Foundation dan menyumbangkan lebih dari US$30 miliar ke sejumlah badan amal di seluruh dunia. (Ism)
© Dream
2. Matt Damon
Bintang Hollywood ini berhenti kuliah setelah satu semester dan hanya menyelesaikan 12 SKS. Aktor kelahiran Boston ini sering bolos untuk menghadiri audisi selama kuliah di Harvard. Damon yang mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Inggris seharusnya kuliah antara 1988-1992.
Damon nekat tidak meneruskan kuliahnya setelah membintangi film " Geronimo: An American Legend" . Namun namanya mulai diperhitungkan dunia hiburan setelah membintangi Good Will Hunting yang memberinya sebuah Academy Award.
Sejak itu, kekayaan Damon meningkat hingga mencapai sekitar US$75 juta. (Ism)
© Dream
3. Mark Zuckerberg
Zuckerberg menciptakan media sosial terbesar di dunia, Facebook, di kamar apartemennya.
Dia kuliah di Harvard antara tahun 2002-2004. Pada 4 Februari 2004, Zuckerberg meluncurkan Facebook versi pertama dari kamarnya di asrama Harvard. Dan kini 'mainan' Zuckerberg tersebut bernilai US$ 35 miliar.
Begitu Facebook diluncurkan, Zuckerberg langsung memutuskan berhenti kuliah dan pindah ke Palo Alto, California untuk mengembangkan Facebook.
Facebook kemudian go public pada 2012 dan berhasil mengantongi keuntungan US$16 miliar, IPO bidang teknologi terbesar dalam sejarah. (Ism)
© Dream
4. Robert Frost
Pernah mengenyam pendidikan di Dartmouth, penyair terkemuka ini kemudian hijrah ke Harvard untuk belajar seni. Tapi tak lama di sana, Frost harus meninggalkan bangku kuliah untuk membantu keluarganya.
Setelah hanya kuliah antara 1897-1899, Frost bekerja sebagai guru, tukang sepatu dan petani.
Setelah menjadi miliarder, Frost berkomentar soal Harvard. " Mereka tidak bisa menjadikan aku sebagai mahasiswa, tapi mereka yang terbaik." (Ism)
© Dream
5. Alexa Von Tobel
Alexa lulus magna cum laude plus dari Harvard College (dia kuliah antara 2002-2006) dengan menjadi mahasiswa pertama yang menulis tentang Bhutan. Namun dia gagal melanjutkan kuliahnya di Harvard Business School (dia kuliah antara 2008-2009).
Alexa kemudian mengembangkan LearnVest, sebuah startup yang memberikan bantuan kepada orang-orang dalam bidang personal finance. Setelah mulai terkenal, Alexa meninggalkan HBS fokus mengembangkan LearnVest.
LearnVest, yang saat ini nilainya US$100 juta, sekarang menjadi salah satu perusahaan personal finance terbaik. Presiden AS Barack Obama bahkan mengukuhkan Alexa sebagai yang pertama yang menjadi anggota Presidential Ambassadors for Global Entrepreneurship atas prestasinya dengan LearnVest. (Ism)
© Dream
6. Cole Porter
Komposer legendaris ini meninggalkan Harvard Law School untuk mengejar karir di bidang musik.
Porter kuliah di Harvard antara tahun 1913-1914. Dengan dorongan dari dekan fakultas hukum, Porter drop out dan bergabung dengan fakultas musik Harvard.
Porter kemudian menjadi salah satu komposer dan musisi terkenal dalam sejarah Amerika. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain Anything Goes dan Kiss me Kate yang akhirnya memenangkan Tony Award for Best Musical pertama dalam sejarah penghargaan tersebut. (Ism)
© Dream
7. Dustin Moskovitz
Moskovitz adalah salah satu pentolan Facebook yang saat ini memiliki kekayaan senilai US$8,3 miliar.
Moskovitz kuliah di Harvard antara 2002-2004. Bersama Mark Zuckerberg dan Chris Hughes, Moskovitz hijrah ke Palo Alto, California pada Juni 2004 untuk membesarkan Facebook.
Saat bekerja di Facebook, Moskovitz menjadi Kepala Teknologi dan Wakil Presiden Teknologi Facebook.
Pada 2008, dia meninggalkan Facebook untuk mendirikan perusahaan aplikasi Asana. Kendati demikian, dia masih punya saham 2,34 persen di Facebook. (Ism)
© Dream
8. William Randolph Hearst
Konglomerat koran dan majalah William Randolph Hearst sempat menjadi pembuat onar saat kuliah di Harvard. Dia masuk Harvard tahun 1881 tapi dikeluarkan pada 1885 karena sering membuat masalah di kampus.
Keisengan Hearst saat memasukkan seekor keledai ke ruang dosennya dengan disertai tulisan " sekarang Anda ada dua."
Tapi keisengan yang membuatnya ditendang dari kampus adalah saat mengirim pispot bertuliskan nama dosennya. Tidak sampai di situ, dia juga kedapatan memelihara seekor aligator di kamar asramanya.
Setelah dikeluarkan, Hearst kemudian membangun jaringan koran terbesar dan menjadi orang yang berpengaruh besar bagi dunia jurnalistik Amerika. Selain bisnis surat kabar, Hearst sempat duduk di US House of Representatives atau Dewan selama dua periode. (Ism)
© Dream
9. Bonnie Raitt
Masa kuliah penyanyi Bonnie Raitt hanya berjalan selama 3 tahun (1967-1970). Bonnie Raitt mengambil jurusan Hubungan Masyarakat dan Afrika. Dia sangat aktif dalam masalah musik dan politik tahun 60-an.
" Begitu banyak musik dan masalah politik terjadi pada tahun 60-an di Cambridge," ujarnya.
Namun tiga tahun kemudian, dia meninggalkan Harvard untuk mengejar karir musiknya secara total. Setelah itu, dia merilis album pertamanya.
Raitt menelurkan 19 album selama lebih dari 40 tahun dan telah memenangkan 10 Grammy. Majalah musik Rolling Stone menempatkan Raitt di posisi 50 dalam daftar 100 Greatest Singers Of All Time mereka. (Ism)
© Dream
10. Buckminster `Bucky` Fuller
Fuller adalah arsitek, desainer, penulis, dan visioner yang menjadi presiden kedua di Mensa dan telah membukukan 25 paten selama karirnya. Dia terkenal setelah mempopulerkan istilah synergetik geometrik dan kubah geodesik.
Sistem kubah itu kemudian diaplikasikan di lebih dari 300.000 kubah di seluruh dunia. Bucky kuliah hanya dua tahun di Harvard antara 1913-1915.
Dari lima generasi keluarganya yang kuliah di Harvard, Bucky adalah yang pertama yang tidak punya gelar. Dia dikeluarkan dari Harvard dua kali.
Pertama, karena menghabiskan semua uangnya untuk menonton pertunjukkan Broadway, dan kemudian, setelah diterima kembali, karena " tidak bertanggung jawab dan kurang perhatian" . (Ism)
© Dream
11. Peter Seeger
Kecintaannya pada lagu daerah menyebabkan dirinya kehilangan beasiswa dan akhirnya putus kuliah. Masa kuliah Seeger di Harvard termasuk singkat hanya dua tahun, yakni 1937-1938.
Seeger meninggalkan Harvard setelah dia ditolak mendapatkan beasiswa. Itu karena nilainya rendah dan alasan keterlibatan dia dengan politik haluan kiri.
Setelah meninggalkan Harvard, Seeger bergabung dengan band The Weavers untuk fokus pada musik dan politik. Seeger sempat menjadi pemimpin dalam dunia musik daerah dan menjadi sumber inspirasi bagi musisi masa kini termasuk Bruce Springsteen.
Seeger dan Springsteen bahkan pernah tampil bersama menyanyikan This Land is Your Land saat pengukuhan Barack Obama sebagai presiden AS pada 2009. (Ism)
© Dream
12. Edwin H Land
Ketika menjadi mahasiswa baru di Harvard pada 1927, Land memilih jurusan kimia dan bereksperimen dengan cahaya polarisasi. Dia kemudian meninggalkan Harvard pada 1928 untuk melanjutkan eksperimennya di New York. Kota tempat dia sering menggunakan laboratorium Columbia University secara diam-diam.
Dia juga sering mengunjungi perpustakaan New York City yang belakangan menjadi tempat pertama kalinya dia menemukan film polarisasi. Land kemudian mendirikan Polaroid Corporation dan menciptakan kamera Polaroid. Kamera pertama di dunia yang bisa menangkap dan mencetak gambar dalam satu menit.
Land kemudian kembali ke Harvard, di mana bersama mantan dosennya membangun Wheelwright Laboratories. Namun dia kemudian meninggalkan Harvard lagi pada 1932 tanpa memperoleh gelar. Namun, Harvard kemudian menganugerahkan penghargaan kepada Land gelar doktor pada tahun 1957. (Ism)
© Dream
13. James Blake
Sebelum terjun ke dunia profesional, Blake sempat menjadi andalan Harvard untuk dua musim. Blake kuliah di Harvard antara tahun 1999-2001. Saat di Harvard, Blake adalah anggota super eksklusif klub tenis kampus.
Ketika Blake meninggalkan Harvard di tahun kedua kuliahnya, ia adalah petenis kampus No. 1 di negara Amerika. Setelah memutuskan berhenti kuliah, Blake sudah memenangkan 10 gelar dunia, bermain di 24 pertandingan final, dan berhasil masuk semi final di Olimpiade Beijing. Karir tertingginya adalah peringkat 4 dunia untuk kategori tunggal putra. (Ism)
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal