Dream - Pemilik bisnis selalu disarankan untuk membuat rencana suksesi atau pergantian pemimpin. Hal ini untuk memastikan perusahaan mereka tetap berjalan lancar bahkan ketika mereka pergi atau memutuskan untuk meninggalkannya.
Seperti dikutip dari Gulf News, Rabu, 10 Juni 2015, perencanaan suksesi adalah strategi bisnis yang sangat penting bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini juga sangat penting bagi perusahaan yang pemiliknya mendekati masa pensiun.
Namun, menurut penasihat keuangan, sebagian besar bisnis, seperti di Dubai, berisiko menghadapi komplikasi di masa depan karena mereka tidak memiliki rencana suksesi.
Jika pemilik saat ini tiba-tiba tidak dapat mengelola perusahaan karena cacat atau meninggal dan tidak ada pengganti yang ditunjuk, karyawan tidak menutup kemungkinan akan gagal menerima gaji. Sementara sejumlah masalah lainnya, seperti konflik dengan mitra bisnis dan anggota keluarga akan mulai muncul.
Masalahnya bisa lebih buruk jika pemilik adalah ekspatriat, mengingat bahwa hukum Uni Emirat Arab mengharuskan dalam kasus kematian, uang di rekening bank almarhum akan dibekukan sampai penerus ditetapkan dan visa akan dibatalkan dalam waktu 30 hari.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nexus Group menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan kecil yang paling rentan terhadap masalah ini, yang 92 persen adalah UKM, karena kurang merencanakan suksesi.
" [Ini] dapat menyebabkan sejumlah masalah kompleks mulai dari yang terkait dengan keluarga, masalah kemitraan dan ketidakmampuan membayar gaji karyawan, selain menghambat kelanjutan bisnis dan ekspansi," kata Nexus.
Tarun Khanna, CEO Broker Asuransi Nexus Dubai, mengatakan tidak adanya rencana suksesi dapat menyebabkan kejatuhan bisnis dan hubungan pribadi bagi yang terlibat.
" Menyusun rencana suksesi dan meninjau secara berkala akan menjaga kesejahteraan anggota keluarga dan tanggungan pemilik usaha," kata Khanna.
" Dengan rencana suksesi yang kuat tidak hanya akan membantu menyelesaikan masalah dengan anggota keluarga, lembaga keuangan dan lembaga pemerintah, tetapi juga akan meminimalkan risiko berkurangnya nilai bisnis."
Nexus mengatakan sangat penting bahwa pemilik bisnis memahami hukum dan peraturan di negara tempat usahanya, terutama jika mereka ekspatriat.
" Hukum UEA menyatakan misalnya bahwa semua rekening bank dari almarhum akan dibekukan sampai penerus ditetapkan dan visa akan dibatalkan dalam waktu 30 hari," kata Nexus.
" Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa kewajiban, seperti pinjaman bank berjalan, jaminan, perjanjian sewa dan pembayaran kepada pemasok biasanya tidak diasuransikan, sehingga aset pribadi dari pemilik usaha harus dijaminkan atas kewajiban ini, dan yang diwarisi perusahaan berpotensi mengalami kesulitan keuangan," pungkasnya.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
