Pesta Sepak Bola Akbar Ini Memang Menyedot Perhatian Publik. (Foto: Shutterstock)
Dream – Bank DBS Indonesia membuat analisa unik tentang Piala Dunia 2018 yang tengah berlangsung di Rusia. DBS menyoroti perhelatan sepak bola empat tahunan tersebut ditinjau dari segi ekonomi.
Dalam laporan terbarunya, World Cup, Economies, and Markets, DBS mengatakan sejarah panjang Piala Dunia selama ini ternyata memiliki korelasi dengan pergerakan nilai tukar mata uang negara pesertanya.
Dilansir dari keterangan tertulis DBS yang diterima Dream, Jumat 22 Juni 2018, sebagian besar mata uang menjadi stabil selama Piala Dunia, terutama setelah penandatanganan Plaza Accord pada tahun 1985.
Selama bertahun-tahun, nilai tukar memiliki kinerja yang buruk seiring dengan pelemahan ekonomi global. Contohnya, gejolak harga minyak ada 1974 membuat resesi ganda di Amerika Serikat pada 1982.
Lalu, poundsterling dan euro menguat selama empat momen Piala Dunia. Saat itu juga, mata uang berbasis komoditas cenderung “ dijauhi” selama pesta sepak bola akbar ini, yaitu dolar Kanada dan dolar Australia.
Bagaimana dengan nilai tukar mata uang di negara Asia Tenggara dan Asia Timur? Mata uang di Asia justru menguat. Penguatan nilai tukar di wilayah ini dipimpin oleh yuan setelah terpuruk pada tahun 2005 dan 2010. Malah, yuan terapresiasi setelah krisis keuangan global.
Ada juga dolar Singapura dan baht yang teraporesiasi setiap event Piala Dunia.
Namun, selama Piala Dunia, rupee berada di tengah-tengah. Jika tren penguatan mata uang bertahan, rupee akan menguat setelah anjlok pada Piala Dunia 2014.
Meskipun demikian, Piala Dunia tak selalu bisa membuat mata uang stabil. Ada saja faktor eksternal lainnya yang bisa membuat nilai kurs rontok. Contohnya, harga minyak dunia yang melemah pada paruh kedua 2014, mendorong Bank Sentral Eropa melakukan quantitive easing euro pada Maret 2015. Alhasil, euro anjlok 10 persen setelah Piala Dunia dan yen melemah.
(Sah)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker