Bank Dunia & IMF Turut Berduka untuk Palu: Kami Siap Membantu

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 1 Oktober 2018 17:15
Bank Dunia & IMF Turut Berduka untuk Palu: Kami Siap Membantu
Dua lembaga internasional ini sama-sama berbela sungkawa atas gempa bumi dan tsunami yang menggoyang Palu.

Dream – Para tokoh dunia turut mengucapkan bela sungkawa terhadap bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Dua pemimpin organisasi keuangan dunia, World Bank dan International Monetary Fund (IMF), bahkan menyampaikan ucapan khusus atas bencana yang menewaskan ratusan orang di Palu.

Managing Director IMF, Christine Lagarde, berduka cita atas tsunami dan gempa yang melanda Palu. Lagarde menyampaikan doanya bagi para korban.

“ Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada masyarakat Sulawesi yang terkena dampak berat bencana tragis gempa dan tsunami. Doa saya terutama untuk mereka yang kehilangan keluarga dan sahabat. IMF mendukung rakyat #Indonesia,” cuit Lagarde di akun Twitternya, @Lagarde, Senin 1 Oktober 2018.

 

 

Ucapan yang sama juga disampaikan Presiden World Bank, Jim Yong Kim, lewat akun Twitternya. Kim turut berbela sungkawa atas musibah-musibah itu.

“ Saya berduka cita kepada rakyat Sulawesi yang terdampak gempa bumi dan tsunami yang sangat kuat. Doa kami bagi orang-orang yang kehilangan orang yang terkasih,” tulis dia dalam bahasa Inggris, dikutip dari akun Twitter @JimYongKim.

Jim Yong Kim mengatakan siap untuk membantu Indonesia.

“ Kami siap siaga untuk membantu,” cuit dia.

 

1 dari 2 halaman

Pemerintah Terima Bantuan Asing untuk Gempa dan Tsunami Palu

Dream - Pemerintah memang belum menetapkan status gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah sebagai bencana nasional. Meski demikian, pemerintah membuka diri terahdap bantuan dari luar negeri untuk penanganan dampak musibah itu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengaku mendapat kabar tersebut setelah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, yang masih berada di New York, Amerika Serikat.

" Beliau mengatakan bahwa Presiden telah menyatakan menerima bantuan internasional sesuai kebutuhan kita," ujar Sutopo, dikutip dari merdeka.com, Senin 1 Oktober 2018.

Sutopo mengatakan, proses selanjutnya dikoordinasikan dengan Menko Polhukam. BNPB bersama Kemenlu mempersiapkan prosedur penerimaan bantuan dari luar negeri.

" Mekanisme dan prosedur sedang disiapkan BNPB dan Kemenlu sesuai dengan peraturan yang ada," kata Sutopo.

Menurut Sutopo, bantuan negara lain bisa diterima meski status musibah itu bukan bencana nasional. " Declare bantuan internasional itu tidak harus status bencana nasional."

" Presiden tidak mendeclare status bencana nasional. Jadi gempa dan tsunami di Sulteng bukan bencana nasional," tambah Sutopo.

Sumber: merdeka.com

2 dari 2 halaman

Satu Kampung Lenyap Dilumat Lumpur Usai Gempa Palu

Dream - Gempa bumi disusul tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, meluluhlantakkan banyak bangunan. Bahkan, satu kampung di Palu dikabarkan hilang ditelan tanah.

Dilaporkan satu kampung di kelurahan bernama Petobo, kecamatan Palu Selatan, lenyap akibat likuifaksi, fenomena tanah bergerak akibat adanya lumpur dari dalam tanah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, fenomena pergerakan tanah itu biasa disebut likuifaksi (liquefaction). Fenomena tersebut menjadikan tanah berubah jadi lumpur seperti cairan kemudian amblas karena kehilangan kekuatan.

" Munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu akibat gempa 7,4 SR adalah fenomena likuifaksi (liquefaction)," tulis Sutopo di akun Twitternya seperti diakses Dream, Minggu 30 September 2018.

Dikutip dari laman Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), likuifasi membuat tanah kehilangan kekuatan dengan cepat akibat getaran gempa.

" Likuifaksi bertanggung jawab atas banyaknya kerusakan yang mengerikan dalam sejarah gempa bumi di seluruh dunia," tulis iagi.or.id

Dikutip dari laman Liputan6.com, hanya segelintir warga yang dapat menyelamatkan diri dari peristiwa mengerikan itu. Warga setempat histeris menyelamatkan diri, terperangah melihat fenomena alam tersebut.

Petobo termasuk salah satu daerah yang belum mendapat penanganan tim evakuasi. Proses evakuasi dilakukan seadanya oleh pihak keluarga masing-masing.

Di lokasi pengungsian mereka saling bertanya tentang keselamatan keluarga mereka. Saat ini, mereka membutuhkan bantuan pakaian, pembalut, air minum, makanan, dan obat-obatan.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar