World Bank Dan IMF Berduka Cita Atas Bencana Alam Yang Terjadi Di Palu, Sulawesi Tengah.
Dream – Para tokoh dunia turut mengucapkan bela sungkawa terhadap bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Dua pemimpin organisasi keuangan dunia, World Bank dan International Monetary Fund (IMF), bahkan menyampaikan ucapan khusus atas bencana yang menewaskan ratusan orang di Palu.
Managing Director IMF, Christine Lagarde, berduka cita atas tsunami dan gempa yang melanda Palu. Lagarde menyampaikan doanya bagi para korban.
“ Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada masyarakat Sulawesi yang terkena dampak berat bencana tragis gempa dan tsunami. Doa saya terutama untuk mereka yang kehilangan keluarga dan sahabat. IMF mendukung rakyat #Indonesia,” cuit Lagarde di akun Twitternya, @Lagarde, Senin 1 Oktober 2018.
Saya turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada masyarakat Sulawesi yang terkena dampak berat bencana tragis gempa dan tsunami. Doa saya terutama untuk mereka yang kehilangan keluarga dan sahabat. IMF mendukung rakyat #Indonesia
— Christine Lagarde (@Lagarde)September 29, 2018
Ucapan yang sama juga disampaikan Presiden World Bank, Jim Yong Kim, lewat akun Twitternya. Kim turut berbela sungkawa atas musibah-musibah itu.
“ Saya berduka cita kepada rakyat Sulawesi yang terdampak gempa bumi dan tsunami yang sangat kuat. Doa kami bagi orang-orang yang kehilangan orang yang terkasih,” tulis dia dalam bahasa Inggris, dikutip dari akun Twitter @JimYongKim.
Jim Yong Kim mengatakan siap untuk membantu Indonesia.
“ Kami siap siaga untuk membantu,” cuit dia.
My heart goes out to the people of Sulawesi, Indonesia, affected by Friday’s powerful earthquake and tsunami. Our thoughts are with those who lost loved ones. We stand ready to help.
— Jim Yong Kim (@JimYongKim)September 29, 2018
Dream - Pemerintah memang belum menetapkan status gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah sebagai bencana nasional. Meski demikian, pemerintah membuka diri terahdap bantuan dari luar negeri untuk penanganan dampak musibah itu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengaku mendapat kabar tersebut setelah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, yang masih berada di New York, Amerika Serikat.
" Beliau mengatakan bahwa Presiden telah menyatakan menerima bantuan internasional sesuai kebutuhan kita," ujar Sutopo, dikutip dari merdeka.com, Senin 1 Oktober 2018.
Sutopo mengatakan, proses selanjutnya dikoordinasikan dengan Menko Polhukam. BNPB bersama Kemenlu mempersiapkan prosedur penerimaan bantuan dari luar negeri.
" Mekanisme dan prosedur sedang disiapkan BNPB dan Kemenlu sesuai dengan peraturan yang ada," kata Sutopo.
Menurut Sutopo, bantuan negara lain bisa diterima meski status musibah itu bukan bencana nasional. " Declare bantuan internasional itu tidak harus status bencana nasional."
" Presiden tidak mendeclare status bencana nasional. Jadi gempa dan tsunami di Sulteng bukan bencana nasional," tambah Sutopo.
Sumber: merdeka.com
Dream - Gempa bumi disusul tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, meluluhlantakkan banyak bangunan. Bahkan, satu kampung di Palu dikabarkan hilang ditelan tanah.
Dilaporkan satu kampung di kelurahan bernama Petobo, kecamatan Palu Selatan, lenyap akibat likuifaksi, fenomena tanah bergerak akibat adanya lumpur dari dalam tanah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, fenomena pergerakan tanah itu biasa disebut likuifaksi (liquefaction). Fenomena tersebut menjadikan tanah berubah jadi lumpur seperti cairan kemudian amblas karena kehilangan kekuatan.
" Munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu akibat gempa 7,4 SR adalah fenomena likuifaksi (liquefaction)," tulis Sutopo di akun Twitternya seperti diakses Dream, Minggu 30 September 2018.
Dikutip dari laman Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), likuifasi membuat tanah kehilangan kekuatan dengan cepat akibat getaran gempa.
" Likuifaksi bertanggung jawab atas banyaknya kerusakan yang mengerikan dalam sejarah gempa bumi di seluruh dunia," tulis iagi.or.id
Dikutip dari laman Liputan6.com, hanya segelintir warga yang dapat menyelamatkan diri dari peristiwa mengerikan itu. Warga setempat histeris menyelamatkan diri, terperangah melihat fenomena alam tersebut.
Petobo termasuk salah satu daerah yang belum mendapat penanganan tim evakuasi. Proses evakuasi dilakukan seadanya oleh pihak keluarga masing-masing.
Di lokasi pengungsian mereka saling bertanya tentang keselamatan keluarga mereka. Saat ini, mereka membutuhkan bantuan pakaian, pembalut, air minum, makanan, dan obat-obatan.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau