Karena Muntahan Paus, Pria Ini Jadi Jutawan Dadakan. (Foto: Shutterstock)
Dream – Seorang nelayan di Thailand menjadi miliarder dalam semalam. Dia menjadi tajir melintir setelah menemukan sebongkah besar muntahan paus alias ambergris.
Dikutip dari World of Buzz, Rabu 6 Oktober 2021, benda tersebut ditemukan oleh nelayan bernama Narong Phetcharaj di Pantai Niyom, Surat Thani, Thailand. Bobot muntahan itu seberat 30 kg dan dihargai US$1,25 juta atau sekitar Rp17,89 miliar.
“ Saya sangat senang dan tidak tahu harus berbuat apa. Saya berencana akan menjual ambergris setelah mendapatkan sertifikat yang membuktikan keasliannya,” kata dia.
Ambergris merupakan muntahan dari paus sperma. Setelah dikeluarkan dari perut paus, ambergris memang mengeluarkan bau menyengat. Lama-lama bau menyengat itu menjadi wangi dan terkesan manis. Ambergris menjadi bahan baku parfum yang berkualitas tinggi.
Setelah menemukan muntahan itu, Narong mengujinya ke pakar di Prince of Songkla University untuk membuktikan bahwa yang ditemukan adalah ambergris asli.
“ Tak ada penduduk desa yang pernah melihat atau menyentuh ambergris asli dari paus sebelumnya. Itu membuat mereka senang,” kata dia.
“ Kalau dapat harga yang bagus, saya akan pensiun sebagai nelayan dan akan berpesta dengan teman-teman,” tutup Narong.
Dream - Muntahan paus sperma senilai 1,1 juta poundsterling (sekitar Rp22,2 miliar) ditemukan di dalam bangkai mamalia laut tersebut yang terapung di lepas pantai Yaman.
Sekelompok nelayan menemukan muntahan yang juga disebut ambergris itu di bangkai paus sperma raksasa saat berlayar di Teluk Aden di lepas pantai Yaman.
Berwarna abu-abu kusam atau kehitaman, ambergris merupakan benda yang sangat langka dan berharga.
Ambergis biasanya digunakan dalam industri kecantikan untuk membuat parfum mahal merek-merek terkenal.
Harga per kilo ambergris sangat mahal. Nilainya bisa mencapai lebih dari 35.000 per kilo atau Rp700 jutaan.
Ambergis ini dibilang langka dan mahal karena hanya diproduksi sebanyak 1-5% di dalam usus paus sperma.
Begitu menemukan bangkai paus sperma itu, para nelayan yang terdiri dari 35 orang langsung memotong ususnya.
Di bagian itulah mereka kemudian mengambil ambergris yang mirip lilin dan sangat mudah terbakar.
Salah satu nelayan mengatakan mereka yakin bangkai itu mengandung ambergris karena bau unik yang tercium saat mereka mendekatinya.
" Kami memutuskan untuk menyeret paus itu ke pantai dan memotongnya untuk melihat dalaman perutnya.
" Dan ternyata ada ambergris di sana. Baunya memang tidak terlalu enak, tetapi mendatangkan banyak uang," tambahnya.
Meski sudah tahu ambergis harganya mahal, mereka tetap saja terkejut karena temuan tersebut bernilai sekitar Rp22,2 miliar.
Mereka kemudian membagi uangnya, dan menyumbangkan sebagian untuk membantu orang miskin di desa mereka.
Paus sperma menghasilkan ambergris untuk melapisi perut mereka sehingga dapat mencerna makanan favorit mereka cumi-cumi yang memiliki paruh tajam..
Perburuan paus sperma, yang digambarkan dalam novel klasik Moby-Dick, menjadi industri besar di abad ke-19.
Namun praktik tersebut menghancurkan populasi paus sperma hingga perburuannya dilarang sejak tahun 1986.
Paus sperma sekarang terdaftar sebagai hewan yang terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Mamalia laut raksasa ini diburu untuk diambil minyak ambergris dan spermanya, yang digunakan dalam lampu minyak, pelumas, dan lilin.
Sejak lama, perdagangan muntahan paus sperma yang berharga mahal ini dilarang di wilayah Amerika Serikat.
Sumber: DailyStar
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN