3.000 Orang Antre Jadi Tukang Ojek Modern di Senayan

Reporter : Kurnia
Rabu, 12 Agustus 2015 15:11
3.000 Orang Antre Jadi Tukang Ojek Modern di Senayan
Banyak peminat, ribuan orang serbu perekrutan GrabBike. Hal ini karena besarnya animo masyarakat dengan aplikasi ojek ini di tengah kemacetan kota yang semakin menjadi-jadi.

Dream - Minat masyarakat Jakarta untuk menjadi pengemudi ojek berbasis aplikasi online makin besar. Hal ini terbukti saat perusahaan penyedia transportasi umum secara online, GrabTaxi membuka perekrutan kanal sepeda motor atau yang dikenal GrabBike diserbu ribuan orang.

" Saat ini ada 3000 orang yang sedang antre untuk diproses keanggotaannya di GrabBike, sebelumnya mereka sudah mendaftarkan diri dengan mengisi form aplikasi," kata Head Marketing GrabTaxi Indonesia, Kiki Rizki di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2015.

Selain itu, Kiki menambahkan, terdapat sekitar 2000 orang pula yang ikut mengantre namun belum pernah mengisi formulir pendaftaran GrabBike sebelumnya. Jadi, diperkirakan sekitar 5000 orang datang ke pelataran Plaza Barat GBK untuk bergabung dengan perusahaan itu.

Perusahaan penyedia jasa transportasi yang sudah beroperasi sejak November 2014 ini memang mendapat hasil kerja yang cukup besar. Menurut Kiki, pada minggu ketujuh di awal pendirian GrabBike, jumlah order yang masuk sudah mencapai 500.000.

Oleh karena itu, pihaknya merasa amat penting untuk senantiasa menambah jumlah armada serta pengemudi. " Kami sadar permintaan di Jakarta itu sangat besar. Belum lagi orang ingin terlepas dari macet, GrabBike bisa mengatasinya," tutur Kiki.

Selain di Jakarta, permintaan akan ojek GrabBike di Bogor, Tangerang dan Bekasi diakui Kiki juga amat besar. Namun, perusahaan tidak mau tergesa-gesa, fokus pelayanan mereka masih di dalam ibukota saja.

Kiki menjelaskan, tujuan besar perusahaannya memang bukan hanya meluaskan bisnis secepatnya namun, ingin mengubah cara masyarakat Asia Tenggara dalam menggunakan transportasi umum. Di samping itu, GrabBike juga berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para pengemudinya.

Secara finansial, GrabBike mencatat, rata-rata penghasilan pengemudi ojeknya mencapai Rp 8 juta perbulan. " Tapi data transfer kita memperlihatkan, kita juga pernah transfer (penghasilan pengemudi) hingga puluhan juta," ujar Kiki.

Jumlah tersebut diperoleh sebab perusahaan ini menerapkan sistem bagi hasil sebesar 90:10 kepada pengemudi. 

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengemudi dan pelanggan, GrabBike juga telah bekerjasama dengan perusahaan asuransi. Juga membuat program insentif dan beasiswa pendidikan untuk anak pengemudi berprestasi, serta jaminan pensiun. (Ism)

Beri Komentar