Dream - Di pasar e-commerce yang semakin padat, perusahaan ritel kecil bisa berjuang sendiri secara online atau bergabung dengan pasar yang sudah ada. Kelemahaan bisnis model ini adalah adanya biaya sewa dan penyimpanan, sehingga perusahaan ritel kecil harus menaikkan harga produk.
Namun sebuah pasar e-commerce yang diawaki Jet.com menawarkan cara lain untuk berjualan.
" Saya ingin memanfaatkan model bisnis keanggotaan klub pelanggan untuk perusahaan ritel kecil," kata Marc Lore, pendiri Jet.com, startup e-commerce berbasis di kota Hoboken, di negara bagian New Jersey, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Enterpreneur, Jumat, 24 Juli 2015.
Perusahaan Lore menggabungkan cara belanja berbasis keanggotaan klub pelanggan seperti Costco dengan pasar yang luas seperti eBay dan Amazon sehingga menjadi pasar baru yang inovatif yang menonjolkan harga murah karena tidak adanya biaya sewa dan penyimpanan.
Selain itu, dengan bergabung bersama Jet, vendor atau perusahaan ritel kecil akan lebih leluasa untuk memasarkan produknya secara online sehingga membuka pasar yang lebih luas.
" Kami hanya menarik biaya US$ 50 bagi setiap pelanggan yang bergabung dengan Jet dan perusahaan kami hidup hanya dari itu," kata Lore.
Karena Jet tidak membebankan biaya pada setiap penjualan, vendor atau perusahaan ritel kecil yang telah bermitra dengan Jet dapat menawarkan harga yang rendah kepada pelanggan sambil tetap mendapat keuntungan.
Artinya, akan ada penghematan yang optimal dari sisi pelanggan karena Jet menjual barang dengan harga pokok. Terlebih jika konsumen membeli dalam jumlah yang banyak.
Untuk mendukung pasar e-commerce miliknya, Jet juga meluncurkan aplikasi khusus yang bisa mencarikan produk termurah bagi konsumen.
Lore menjelaskan, jika seorang anggota klub Jet di New York membeli bola bisbol dan pemukulnya, maka aplikasi ciptaan Jet akan mencarikan vendor yang menawarkan harga paling rendah. Jika ada rekanan Jet di New Jersey yang bisa memenuhi pesanan tersebut, aplikasi Jet langsung merekomendasikan tawaran menarik itu ke pembeli.
Keinginan lain Lore terhadap Jet adalah bahwa transparansi harga akan menciptakan pembeli yang cerdas, selain untuk meningkatkan penjualan vendor.
Untuk memulai Jet, Lore mendapat suntikan dana US$ 220 juta dari investor ventura seperti Bain Capital dan Goldman Sachs.
Namun tidak semua yakin model bisnis seperti Jet bisa bertahan lama. Sebab tidak mudah mencari informasi pasokan barang yang akurat dari ribuan vendor, sementara Jet harus memilahnya untuk mendapat harga yang paling baik.
" Jet mungkin memiliki akses ke semua data di dunia," kata David Herberich, direktur senior BeyondCare, perusahaan data analisis di San Francisco. " Pertanyaannya adalah seberapa baik mereka bisa mengatasinya."
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia