Saham UNTR Meroket, Indeks Syariah Kembali Bergairah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 30 Oktober 2017 16:33
Saham UNTR Meroket, Indeks Syariah Kembali Bergairah
Tak hanya pertambangan, penguatan indeks syariah ditopang oleh dua sektor.

Dream – Indeks saham syariah mengawali pekan terakhir Oktober 2017 dengan kinerja cukup apik. Ketika perdagangan berakhir pada Senin 30 Oktober 2017, dua indeks syariah sama-sama menguat.

Indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) bergerak seharian di jalur hijau. Saham-saham sektor pertambangan menjadi incaran para investor.

Papan perdagangan Bursa Efek Indonesia mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), ditutup menguat 0,128 poin (0,07%) ke level 185,590. Meski memulai sesi perdagangan di zona hijau dengan menguat di level 185,819, ISSI sempat tertarik melemah dengan level terendah di 185,426. 

Sebaliknya, aksi berburu investor pada saham-saham pertambangan mendorong indeks JII bergerak seharian di zona hiau. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini menanjak 1,311 poin (0,18%) ke level 726,030. JII dibuka menguat di level 726,920 dan menyentuh posisi puncak di 732,268.

Berbeda dengan dua indeks syariah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru ditutup melemah tipis di awal pekan ini. Sempat kembali menyentuh level 6.000, IHSG ditutup di level 5974,077.

Transaksi perdagangan saham syariah mengalami geliat cukup aktif dengan mencetak nilai Rp4,99 triliun. Volume perdagangan pun membesar dengan 59 juta saham berpindah tangan. 

Investor lebih suka melepas saham sektor barang konsumsi sehingga indeksnya terjun 1,01 persen, diikuti nfrastruktur yang turun 0,43 persen, manufaktur 0,32 persen, dan properti 0,31 persen.

Sebaliknya, indeks yang menguat tertinggi adalah industri aneka sebesar 0,98 persen, pertambangan 0,77 persen, dan industri dasar industri dasar 0,62 persen.

Emiten-emiten keping biru syariah top gainer kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya meroket Rp1.425, PTBA Rp500, PGAS Rp230, INCO Rp120, dan AALI Rp100.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah AKRA yang harga sahamnya turun Rp350, TPIA Rp135, INDF Rp100, ICBP Rp75, dan EXCL Rp70.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah  menguat 55 poin (0,40%) ke level Rp13.555 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar