Bluechips Kompak Layu, Indeks Syariah Melemah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 16 Juli 2018 16:58
Bluechips Kompak Layu, Indeks Syariah Melemah
Ketiga sahamnya tak berhasil menguat.

Dream - Tren pelemahan indeks syariah yang berlangsung sejak tiga hari terakhir mencapai puncaknya di awal pekan ini. Tiga indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpangkas cukup dalam pada penutupan perdagangan harian, Senin, 16 Juli 2018. 

Kabar baik justru muncul dari pasar uang. Kurs dollar AS yang sempat menguat ke level 14.400, sedikit melemah di perdagangan sore ini. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan melemah 1,646 poin (0,93%) ke level 175,503. ISSI memerah di awal perdagangan saat dibuka di level 176,847. Aksi beli sempat mendorong ISSI menguat dengan menyentuh level tertinggi di 177,549 sebelum akhirnya tergelincir sampai sesi penutupan.

Tekanan jual pada sebagian besar bluechips syariah juga mendorong indeks saham unggulan syariah melemah. Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 8,554 poin (1,28%) ke level 661,153. 

Sementara indeks bluechips syariah lainnya, Jakarta Islamic Index 70 (JII70) turun 2,785 poin (1,26%) ke level 218,814.

Transaksi perdagangan saham syariah sedikit lesu di awal pekan ini. Hingga sesi paska penutupan perdagangan tercatat 41,82 miliar lembar saham dengan dana bergulir Rp3,2 triliun.

Pemodal asing yang sempat mengoleksi saham syariah berbalik arah melepas portofolionya. Nett sell asing relatif masih kecil sebesar Rp62 miliar. 

Mayoritas indeks sektoral bergerak memerah. Indeks infrastruktur terkoreksi 1,47 persen, industri dasar 1,36 persen, dan properti 1,25 persen.

Penguatan indeks keuangan sebesar 0,11 persen dan perdagangan 0,23 persen tak sanggup menahan laju perdagangan.

Emiten bluechip syariah pencetak top gainer kali ini adalah UNTR yang harganya terangkat Rp250, TPIA Rp75, AKRA Rp70, PTBA Rp70, dan BSDE Rp70.

Harga saham UNVR anjlok Rp1.250. Pelemahan ini diikuti oleh harga ITMG yang merosot Rp800, SMGR Rp200, LPPF Rp150, dan EXCL Rp110.

Alhamdulillah, sentimen negatif pasar modal ini tak berimbas kepada pasar uang. Dolar AS lengser dari posisi Rp14.400 per dolar AS. Ketika perdagangan ditutup, rupiah menguat 25 poin (0,17%) ke level Rp14.353 per dolar AS.

 

Beri Komentar