Sejarah dan Waktu Sunah Itikaf

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 14 Juni 2017 20:02
Sejarah dan Waktu Sunah Itikaf
Kapan sebenarnya waktu yang tepat menjalankan itikaf?

Dream - Tanpa terasa, sebentar lagi masuk 10 hari terakhir bulan Ramadan. Terdapat anjuran bagi umat Islam untuk melalui waktu malam dengan itikaf, berdiam diri di masjid.

Dikutip dari rubrik syariah Nahdlatul Ulama, Al Bujairimi dalam kitabnya Hasiyyah ala Syahril Minhaj memberikan penjelasan itikaf merupakan syar'u man qablana, syariat umat terdahulu. Maksudnya, itikaf merupakan syariat Nabi Ibrahim seperti tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 125 yang artinya,

" Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, 'Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang rukuk, dan yang sujud'."

Juga dalam Surat Al Baqarah ayat 187, disebutkan Rasulullah Muhammad SAW pernah ditegur Allah agar tidak menyentuh istrinya ketika beritikaf.

" Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid."

Dalam suatu riwayat dalam Sahih Bukhari, Rasulullah pernah menjalankan itikaf dalam kurun waktu 10 hari terakhir Ramadan. Riwayat tersebut disampaikan Aisyah RA.

" Dari Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW bahwa Nabi Muhammad SAW beritikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti itikaf pada waktu tersebut setelah wafatnya beliau."

Dalam riwayat lain dari Abu Said Al Khudri, Rasulullah pernah pula beritikaf dalam sepuluh hari kedua Ramadan.

" Dari Abu Said Al-Khudri RA. bahwa Rasulullah SAW itikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan Ramadan."

Selengkapnya...

Beri Komentar