Kurs Rupiah dan Indeks Syariah Menanjak Pelan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 25 Juli 2018 16:57
Kurs Rupiah dan Indeks Syariah Menanjak Pelan
Dollar AS di data kurs JISDOR BI masih berada di level Rp14.500

Dream - Indeks saham syariah kembali ke jalur positif meski menutup perdagangan dengan kenaikan tipis. Menguatnya nilai tukar rupiah menjadi angin positif bagi pelaku pasar yang dibayangi laju bursa regional yang bergerak variatif.

Meski muncul sentimen positif dari penguatan rupiah, pelaku pasar masih cenderung menahan diri terjun ke pasar melihat perkembangan yang akan terjadi. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia, Rabu 25 Juli 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menanjak pelan 0,474 poin (0,27%) ke level 178,088. ISSI bertahan seharian di zona hijau namun dengan lebl tertinggi hanya di posisi 178,410.

Laju positif sepanjang perdagangan juga dialami dua indeks keping biru syariah. Dengan 14 emiten yang bergerak naik, Jakarta Islamic Index (JII) ditutup mengaut 0,983 poin (0,15%) ke level 665,040. 

Sementara rekannya, indeks JII70 hanya bisa menanjak 0,215 poin (0,10%) ke level 221,790.

Transaksi perdagangan saham syariah memang mengalami penurunan dari sisi volume dengan mencatat jual beli sebanyak 51,47 miliar saham sampai sesi paska-penutupan. Namun nilai transaksinya meningkat menjadi Rp3,85 triliun.

Setelah lima hari melancarkan aksi beli, asing akhirnya mulai kembali melepas portofolio saham syariah. Nett sell asing masih relatif kecil di kisaran Rp45 miliar. 

Investor banyak tertarik bermain saham di sektor industri aneka, pertambangan, indsutri dasar, dan prdagangan. Keempat indeks industri ini meroket 2,67 persen 1,44 persen, 1,05 persen, dan 1,19 persen.

Sebaliknya, indeks infrastruktur merosot 1,87 persen, barang konsumsi 0,98 persen, pertanian 0,74 persen, dan keuangan 0,20 persen.

Saham UNTR dan ITMG menarik minat investor dan tercatat sebagai top gainer bluechips syariah usai menguat Rp1.650 dan Rp1.550. Kenaikan saham ini diikuti oleh saham INTP yang naik sebesar Rp375, ASII Rp225, dan ADRO Rp80.

Harga saham UNVR terkoreksi Rp450, TLKM Rp130, ICBP Rp125, EXCL Rp110, dan AKRA Rp70.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat terjerembab ke level Rp14.525 per dolar AS. Namun, ketika perdagangan ditutup, rupiah menguat tipis 26 poin (0,18%) ke level Rp14.499 per dolar AS.

Data dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mencatat penguatan nilai rupiah di beberapa bank di Tanah Air. Dollar AS tercatat diperdagangkan rata-rata di level Rp14.515.

(Sah)

Beri Komentar