BI Tahan Suku Bunga, Indeks Syariah Balik Lagi Melemah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 19 Juli 2018 16:38
BI Tahan Suku Bunga, Indeks Syariah Balik Lagi Melemah
Ada dua indeks sektoral yang memicu pelemahan perdagangan.

Dream - Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 5,25 persen disambut negatif pelaku pasar. Sejumlah indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak melemah termasuk tiga indeks saham syariah. 

Sentimen negatif semakin menguat setelah sejumlah indeks utama di kawasan regional juga diterpa koreksi. Penguatan rupiah sesi sore ini belum cukup menarik pelaku pasar melantai ke bursa saham.

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Kamis, 19 Juli 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) kembali terhempas ke zona merah dengan koreksi 0,690 poin (0,39%) ke level 175,591.

Di awal sesi perdagangan, ISSI sebetulnya bergerak menguat ke level 176,331 poin. Namun penguatan itu hanya berlangsung satu jam jelang penutupan perdagangan sesi pertama. ISSI malah terus bergerak di zona merah dengan level terendah di 174,905.

Pergerakan yang sama juga dialami dua indeks keping biru syariah. Membuak sesi dengan penguatan, Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 6,431 poin (0,97%) ke level 656,524 di sesi penutupan. Sementara indeks JII70 turun 1,304 poin (0,59%) ke level 218,288.

Transaksi perdagangan saham lebih marak dibandingkan kemarin. Volume dan nilai transaksi jua beli saham syariah mencatat kenaikan. Hingga sesi paska-penutupan perdagangan tercatat 55,21 miliar saham syariah beralih pemilik dengan nilai transaksi mencapai Rp4,33 triliun. 

Asing yang kemarin mulai melakukan aksi beli saham kali ini menambah portofolionya. Nilai nett buy asing meningkat menjadi Rp110 miliar. 

Duet sektor barang konsumsi dan infrastruktur menjadi pendorong utama kinerja perdagangan. Indeks sektor barang konsumsi merosot 1,34 persen dan infrastruktur 1,3 persen.

Namun, sektor pertambangan menguat tajam, yaitu 1,3 persen. Sayangnya, penguatan sektor ini tidak cukup menopang kinerja perdagangan.

Emiten bluechips syariah pencetak top gainer dari sisi kenaikan harga kali ini dihuni ITMG yang harga sahamnya naik Rp475, LPPF Rp225, INTP Rp100, PTBA Rp70, dan ASII Rp50.

Sebaliknya, harga UNVR anjlok Rp1000, diikuti oleh SMGR Rp150, TPIA Rp110, TLKM Rp100, dan INDF Rp75.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 19 poin (0,13%) ke level Rp14.359 per dolar AS. Apresiasi rupiah terhadap dolar AS ini menunjukkan dolar AS beringsut dari posisi Rp14.400 per dolar AS ketika perdagangan dimulai.

 

Beri Komentar