Ada Enam Taman Nasional Yang Dibiayai Oleh Sukuk Negara, Lho. (Foto: Shutterstock)
Dream – Pernah traveling ke sejumlah taman nasional di Tanah Air? Tempat liburan ini bisa menjadi pilihan kamu saat ingin merasakan pengalaman berbeda sekaligus mendapatkan udara yang lebih segar.
Selain pemandangan alam atau flora dan fauna di dalamnya, tahukah Sahabat Dream jika taman nasional di Indonesia ada yang dipelihara menggunakan biaya dari surat utang halal.
Mengutip laman akun Twitter Kementerian Keuangan, @KemenkeuRI, Rabu 6 November 2019, pemerintah telah menyalurkan biaya dari penerbitkan Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) untuk pemeliharaan enam taman nasional.
Berikut enam taman nasional yang pembangunannya dibiayai oleh sukuk negara.
Kalau kamu mau melihat badak bercula satu/badak jawa, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten bisa menjadi tujuan wisatamu. Tempat wisata ini memanfaatkan dana Rp18.979.235.000 dari SBSN. Word Wide Fund for Nature (WWF) turut melestarikan taman ini untuk penanaman pangan badak.

Taman nasional ini terletak di ujung timur Pulau Jawa. Kamu bisa menikmati sensasi berwisata di hutan dengan beragam flora dan fauna.

Pembangunan suaka banteng di Alas Purwo menelan biaya sebanyak Rp18.979.235.000 dari SBSN. Misalnya, untuk membangun jungle track dan visitor center.
Dana sukuk negara senilai Rp10.967.815.000 digunakan untuk membangun wisata pendakian dan pendidikan di Pulau Mantehage. Pembangunannya bertema mangrove park.

Sekadar informasi Taman Nasional Bunaken merupakan taman laut yang berada di Sulawesi Utara.
Taman nasional perairan laut ini terkenal akan kekayaan ikannya. Ada 209 jenis ikan yang menghuni kawasan itu.

Uang sukuk negara senilai Rp33.505.000.000 digunakan untuk membangun pusat penangkaran hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Taman Nasional Gunung Halimun Salak menyajikan potensi wisata alam. Kamu bisa menikmati keindahan air terjun, gunung, dan lembah yang masih asri di Bogor, Jawa Barat.

Uang sebanyak Rp19.078.466.000 digunakan untuk membangun wisata wana tirta di taman nasional ini. Pembangunan ini menambah pilihan ekowisata di Gunung Halimun Salak.
Taman nasional itu merupakan hutan lindung yang berada di Maluku Utara. Dana SBSN senilai Rp415.150.000 digunakan untuk membangun Suaka Paruh Bengkok. Suaka ini merupakan pusat penyelamatan satwa burung liar pertama di Indonesia.

Advertisement
Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali

Eksis Sejak 2012, Komunitas Fotografi di Bandung Ini Punya Nama Unik

Di Tengah Hujan Abu Semeru, Kurir Ini Tetap Melaju Antarkan Paket

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga


Beda Usia 25 Tahun, Olla Ramlan dan Tristan Molina Asyik Liburan Mesra di Gili Meno

Inara Rusli Dilaporkan Polisi, Diduga Jadi Wanita Lain Dipernikahan Wardatina Mawa

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Siapkan Liburan Keluarga yang Sehat: Ide Destinasi Ramah Anak dan Cara Penuhi Nutrisi Si Kecil

Keindahan Wastra dari Timur Indonesia Hadir Lewat Pagelaran `Aku, Wastra, Kisah`

Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali