Ilustrasi Cokelat (Shutterstock.com)
Dream – SilverQueen. Tentu kita sudah tak asing dengan merek cokelat dengan balutan kacang mede ini. Saban ke minimarket, jajanan legit ini selalu nangkring di rak depan kasir.
Tapi, semua orang mengira cokelat itu bikinan luar negeri. Maklum, selama ini cokelat selalu identik dengan budaya Barat. Sudah begitu, namanya juga SilverQueen.
Faktanya, cokelat itu merupakan produk asli Indonesia. Tepatnya dari Garut. Daerah yang kondang dengan jajanan dodol di Jawa Barat.
Cokelat ini dibikin oleh perusahaan NV Ceres. Perusahaan milik keturunan Belanda. Namun saat serdadu Jepang masuk Hindia Belanda pada 1942, menir Belanda itu memutuskan kabur.
Sebelum hengkang, dia menjual NV Ceres dengan harga murah. Pabrik itu jatuh ke tangan Ming Chee Chuang, pria Burma keturunan Tionghoa.
Pada 1950, Chuang mengganti nama NV Ceres menjadi PT Perusahaan Industri Ceres. Setelah itu, Ceres memproduksi cokelat SilverQueen dalam bentuk batangan.
Saat mengakuisisi perusahaan itu, Chuang dinilai nekat. Membuat cokelat batangan di negeri tropis macam Indonesia ini dinilai mustahil. Lagi pula kala itu belum ada teknologi yang mendukung.
Tapi Chuang habis akal. Dia kemudian mencampur adonan cokelat dengan kacang mede agar produknya terlihat kuat dan tidak gampang lumer.
SilverQueen diproduksi dengan beberapa bahan dasar, antara lain gula, kacang mede, minyak nabati, kakao massa, tepung terigu, dan bubuk kakao.
Selain itu, ada susu bubuk, lemak kakao, beras krispi, pengemulsi (lesitin kedelai PGPR), bubuk whey, garam, perisa vanili, dan antioksida BHT.
Pada 1950an, Indonesia mengeuarkan Program Benteng. Kebijakan proteksi pengusaha pribumi ala Orde Lama. Kala itu memang banyak pengusaha asing. Juragan lokal terhitung sedikit, sehingga diberi fasilitas khusus lewat kebijakan ini.
Chuang tak masuk ke dalam Program Benteng. Tapi tak patah arang. Tanpa fasilitas khusus bukan berarti tak bisa maju. Nyatanya, produk cokelatnya kondang sampai Bandung. Ibukota Periangan.
Momen itu datang pada 1955. Saat Bandung jadi tuang rumah Konferensi Asia Afrika (KAA). Chuang mendapat pesanan cukup banyak untuk hidangan pertemuan itu. Chuang lalu menggeser pabrik dari Garut ke Bandung.
Konon, saking lezatnya, Presiden Soekarno hanya mau makan cokelat Chuang, yang lihai memainkan temperatur pada alat-alat pemanas cokelat untuk menghasilkan rasa yang pas.
Chuang mewariskan pabriknya kepada ketiga anaknya. Si sulung, John Chuang, kini jadi CEO yang mengendalikan dari kantor pusat di Singapura.
Anak keduanya, Joseph Chuang, membantu mengurus komunikasi dengan peritel. Sedangkan si bungsu, William Chuang, lebih menggarap food service dan urusan pabrik.
Sejak tahun 1984, anak-anak Chuang mendirikan Petra Food, berpusat di Singapura. PT Ceres termasuk salah satu anak perusahaannya. Tahun 1987, Keluarga Chuang mulai terlibat distribusi merek ke tiga di Indonesia.
Setahun berselang, mereka mulai berbisnis cokelat di Filipina, termasuk pengadaan dan pengolahan cokelat. Tahun berikutnya sekspansi pengadaan bahan baku di Thailand.
Tak hanya itu, mereka juga menjalin kerja sama dengan industrialis Jepang maupun negara lain untuk pengembangan produk.
Meski konsumsi cokelat di Indonesia masih sangat rendah, Ceres terus bertahan dan kini menjadi produsen cokelat nomor tiga dunia.
Selain memproduksi cokelat dengan merek SilverQueen, mereka juga menghasilkan produk cokelat lain dengan merek Jago, Ritz, Delfi, Chunky, wafer Briko, Top, biskuit Selamat, dan meises Ceres.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR