Bank Digital BCA
Dream - Belakangan ini beredar di media sosial tentang nama " anak bungsu" PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Disebut-sebut nama bank digital BCA ini akan beroperasi melalui aplikasi bernama blu.
Hal ini diungkapkan dari akun media sosial @blubybcadigital.
" Mungkin kita belum banyak kasih bocoran, tapi kita mau banget dengerin cerita dan harapan kalian. Boleh, kan?" tulis @blubybcadigital, dikutip Jumat 25 Juni 2021.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn, mengatakan membenarkan hal itu. Bank Digital BCA akan beroperasi melalui aplikasi yang bernama blu.
Lihat postingan ini di Instagram
" Ya, Benar. Bank digital BCA akan beroperasi melalui aplikasi blu. blu adalah aplikasi mobile banking BCA Digital," kata Hera ketika dihubungi Dream hari ini.
Hera mengatakan akun resmi @blubybcadigital yang bercentang biru itu merupakan akun resmi Bank Digital BCA. Sekadar informasi, nantinya bank digital BCA tetap bernama Bank Digital BCA.
Lalu, kapan waktu pasti diluncurkannya bank digital milik BCA? Hera meminta untuk bersabar.
" Terkait peluncuran BCA Digital akan diinformasikan lebih lanjut kepada publik melalui akun resmi sosial media BCA Digital. Nantikan kejutan dari Si #AnakBungsuBCA, BCA Digital!" kata dia.
Dream - Jahja Setiatmadja, bos bank terbesar di Indonesia PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengungkapkan satu profesi bakal menjadi incaran banyak perbankan di Indonesia. Kabar baiknya, posisi ini kemungkinan banyak dihuni kalangan generasi muda milenial.
Berbicara di sesi webinar yang digelar Selasa, 29 September 2020, Jahja mengungkapkan profesi incaran banyak perusahaan itu adalah pekerjaan di bidang teknologi informasi.
" Jujur kita merekrut teman-teman teknologi milenial ini sekarang tidak gampang," kata Jahja.
Menurut Jahja, persiangan mendapatkan pekerja milenial yang punya keahlian teknologi informasi ini tak hanya berasal dar sesama perbankan. BCA juga harus bersaing dengan berbagai perusahaan di sektor lain seperti financial technologi (Fintech).
Persaingan dan kebutuhan dari pengguna jasa ini membuat mereka pegawai dengan keahlian IT bisa memilih kerja di perusahaan yang mereka inginkan.
Sebagai contoh, BCA saat ini mempekerjakan sekitar 500 pegawai di sektor pengembangan, data center hingga infrastruktur pendukung teknologi digital. Lalu sekitar 300 pekerja yang mendukung kegiatan operasional.
" Yang lain itu adalah yang melakukan arsitekturnya, digital innovation, kemudian data management, IT management. Jadi demikian ada pembagian data yang harus disiapkan agar mereka itu ke-trigger," ungkapnya.
Para pekerja tersebut direktrut untuk mengisi posisi di sekitar 40 perusahaan kecil (mini company) yang jadi anak usaha BCA. Tiap mini company memiliki beberapa scrum team yang terdiri dari kombinasi beberapa pekerja dengan lintas disiplin ilmu beragam.
" Mini company ini ada beberapa scrum team, dimana ada product owner. Karena kita tahu, misal ATM, ATM ini bukan ATM sendiri, ada untuk flaschard, untuk transfer-transfer, dimana dibalik itu ada sub-product yang harus ada people in-charge di situ, mengerti bisnisnya, tahu kebutuhannya, tahu gunanya untuk apa saja," paparnya.
Keberadaan mini company ini diakui telah membantu BCA mengolah data dengan cepat tanpa perlu menunggu persetujuan langsung dari pusat.
" Adanya mini company, scrum team ini, kita bisa cepat ambil decission untuk ratusan topik dalam waktu yang singkat," ucap Jahja.
(sah, Liputan6.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN