Sistem Ekonomi Syariah Redam Nafsu Manusia akan Uang

Reporter : Ramdania
Rabu, 29 April 2015 12:46
Sistem Ekonomi Syariah Redam Nafsu Manusia akan Uang
Sistem ekonomi syariah memiliki bertujuan untuk menciptakan keadilan bagi masyarakat. Ada manfaat yang diberikan kepada orang lain, selain keuntungan pribadi.

Dream - Ahli Ekonomi Emil Salim mengungkapkan kebanyakan manusia melakukan kegiatan ekonomi hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sementara. Pergerakan aliran uang selalu bisa diprediksi, ketika ada negara yang menawarkan bunga yang tinggi maka aliran dana akan berbondong-bondong masuk.

Namun, lanjutnya, begitu negara tersebut mengalami kondisi ekonomi yang tidak baik, maka modal tersebut langsung 'berhamburan' keluar negara itu.

" Kita harus waspada pada bulan Juni-Juli ini karena AS diperkirakan menaikkan suku bunganya, maka nilai tukar kita akan terancam karena dolar mengalir keluar. Uang masuk itu bukan mendorong sektor riil tetapi hanya mengambil manfaat yang cepat," ujarnya dalam Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah 2015 di Universitas Indonesia, Depok, Selasa, 28 April 2015.

Melihat tren ini, Emil menilai perlunya penerapan sistem keuangan syariah yang tidak mengandalkan semata-mata bunga, tetapi manfaat yang berkeadilan. Dengan demikian, uang yang masuk bisa diambil manfaatnya untuk negara.

" Untuk itu perlu sistem keuangan syariah karena keuangan syariah mengoreksi nafsu manusia dalam ekonomi," tegasnya.

Emil juga menyayangkan saat ini sistem keuangan syariah belum dipahami betul oleh para pejabat negara. Pasalnya, masih banyak pejabat yang menggunakan uang negara secara tidak berkeadilan.

" Saya suka sebel, anggaran sebesar Rp 2 miliar dibelikan wangi-wangian DPR. Padahal, kita masih jauh untuk menegakkan keadilan dari Timur ke Barat," tegasnya.

" Harusnya mereka mengerti ini bukan uang pemerintah yang dicetak seenaknya, tapi ini uang pajak untuk keadilan dan gol dari sistem keuangan syariah ini adalah keadilan," tandasnya.

Beri Komentar