Dream - Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati menyoroti tiga bidang yang sangat penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan di masa depan ramah lingkungan dan inklusif. Ketiga bidang tersebut adalah bidang energi, sumber daya alam, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Seperti dilansir dari situs Kementerian Keuangan, Rabu, 10 Juni 2015, menurut Sri Mulyani, di bidang pertama yaitu sektor energi, terdapat potensi besar dalam mengurangi kemiskinan sekaligus menciptakan pertumbuhan hijau.
“ Hampir 3 miliar orang masih memasak dengan bahan bakar yang menimbulkan polusi, seperti minyak tanah, kayu, arang dan kotoran sapi. Untuk mengatasinya, pembangkit energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi harus segera dimaksimalkan,” katanya dalam Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 di Jakarta.
Selanjutnya, bidang kedua, pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab yang selama ini dikelola dengan biaya yang amat tinggi.
“ Hutan tropis Indonesia merupakan yang ketiga terbesar di dunia. Hutan ini menghasilkan minyak sawit dan ekspor batu bara lebih banyak dari negara manapun di dunia. Tapi kelompok ini bergantung pada pertumbuhan yang menimbulkan polusi, mahal dan destruktif,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, ada kesempatan yang dapat diraih Pemerintah Indonesia yaitu melalui pengelolaan ekonomi “ biru” yang baik di sektor perikanan. “ Pengelolaan ekonomi “ biru” yang baik dapat mendukung ketahanan pangan, keberlanjutan pariwisata, dan membangun ketahanan,” ujar Mantan Menteri Keuangan itu.
Terakhir, tata kelola pemerintahan yang baik, di mana bagi banyak negara, ini adalah tantangan terbesar. “ Ini adalah masalah tata kelola pemerintahan yang berkinerja buruk sehingga mempengaruhi penegakan peraturan atau kemampuan untuk merancang peraturan yang lebih baik. Dan ini adalah masalah global,” tekannya.
Untuk menekan hal tersebut, Sri Mulyani menyatakan Indonesia dapat mengubah sistem pengambilan keputusannya menjadi lebih transparan dan inklusif, terutama tentang alokasi dan penggunaan sumber daya. Hal ini untuk memastikan bahwa lahan digunakan secara efisien.
“ Dan Indonesia dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif pembangunan yang mencemarkan, sehingga masyarakat dapat menuntut pemerintah untuk melakukan perubahan,” pungkasnya.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal