Dream - Bisnis emas dunia tak mau ketinggalan peluang cerah keuangan syariah. Demi mendapatkan pembeli baru, World Gold Council (WGC) pun menyusun standar baru.
Dengan standar baru, WGC berharap produk emas bisa dijadikan underlying dari produk keuangan syariah. Sekaligus mengurangi perbedaan pendapat dengan kalangan ulama.
Sebanyak 18 anggota WGC dan Amanie Advisors pada November lalu telah mengonsultasikan rancangan standarisasi emas epada profesional dan praktisi syariah.
WGC juga sudah menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah bank dan perusahaan investasi.
Dengan perlambatan bisnis keuangan syariah yang beraset US$ 2 triliun, standarisasi emas ini diharapkan memupus persepsi yang berbeda produk sesuai syariah di Asia dan Timur Tengah.
Belum lama ini, seorang ulama dan firma hukum Lee Hisamuddin Allen & Gledhill terlibat dalam perdebatan terkait boleh tidanya menggunakan underlying emas dalam produk surat utang syariah.
" Dampak dari standar itu bisa menambah keragaman sekaligus kepercayaan diri dalam peluang investasi," kata Managing Director, Samak Ethical Finance Ltd, Samina Akram mengutip laman Bloomberg, Rabu, 6 Januari 2016.
Samina bahkan memperkirakan standarisasi ini bisa membuka peluang bagi penerbit suku dan investor yang selama ini belum mempertimbangan produk keuangan syariah sebagai sumber pencarian modal.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
