Standarisasi Emas untuk Keuangan Syariah Tengah Digodok

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 6 Januari 2016 17:17
Standarisasi Emas untuk Keuangan Syariah Tengah Digodok
Dengan standarisasi, emas diharapkan bisa menjadi underlying produk keuangan syariah.

Dream - Bisnis emas dunia tak mau ketinggalan peluang cerah keuangan syariah. Demi mendapatkan pembeli baru, World Gold Council (WGC) pun menyusun standar baru.

Dengan standar baru, WGC berharap produk emas bisa dijadikan underlying dari produk keuangan syariah. Sekaligus mengurangi perbedaan pendapat dengan kalangan ulama.

Sebanyak 18 anggota WGC dan Amanie Advisors pada November lalu telah mengonsultasikan rancangan standarisasi emas epada profesional dan praktisi syariah.

WGC juga sudah menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah bank dan perusahaan investasi.

Dengan perlambatan bisnis keuangan syariah yang beraset US$ 2 triliun, standarisasi emas ini diharapkan memupus persepsi yang berbeda produk sesuai syariah di Asia dan Timur Tengah.

Belum lama ini, seorang ulama dan firma hukum Lee Hisamuddin Allen & Gledhill terlibat dalam perdebatan terkait boleh tidanya menggunakan underlying emas dalam produk surat utang syariah.

" Dampak dari standar itu bisa menambah keragaman sekaligus kepercayaan diri dalam peluang investasi," kata Managing Director, Samak Ethical Finance Ltd, Samina Akram mengutip laman Bloomberg, Rabu, 6 Januari 2016.

Samina bahkan memperkirakan standarisasi ini bisa membuka peluang bagi penerbit suku dan investor yang selama ini belum mempertimbangan produk keuangan syariah sebagai sumber pencarian modal.

Beri Komentar