Teknologi dan Industri Halal Jadi Fokus OJK Pacu Ekonomi Syariah di 2020

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 17 Januari 2020 07:47
Teknologi dan Industri Halal Jadi Fokus OJK Pacu Ekonomi Syariah di 2020
Otoritas keuangan ini ekonomi syariah bisa maju.

Dream - Ekonomi dan keuangan syariah turut menjadi perhatian dalam “ Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan” pada 2020. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menggandeng banyak pihak untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di daerah.

“ Upaya ini kami lakukan dengan bersinergi,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Kamis 16 Januari 2020.

Kerja sama ini, lanjut Wimboh, untuk memfasilitasi pengembangan industri halal. Misalnya, makanan halal, wisata halal, fesyen halal, dan kosmetik halal.

Selain itu, OJK juga akan mewujudkan lembaga keuangan syariah yang kompetitif dan efisien. Salah satu caranya dengan adopsi teknologi.

“ Selain itu, kami juga akan berupaya mewujudkan lembaga keuangan syariah yang kompetitif dan efisien di antaranya melakukan peningkatan skala usaha dan adopsi teknologi,” kata Wimboh.

1 dari 5 halaman

Lima Kebijakan Strategis OJK pada 2020

Berikut adalah lima kebijakan strategis yang akan dilakukan OJK sepanjang tahun 2020:

1. Peningkatan skala ekonomi industri keuangan

- Peningkatan nominal modal minimum secara bertahap
- Mendorong akselerasi konsolidasi dengan kebijakan insentif dan disentif termasuk exit policy-nya
- Mempercepat transformasi industri keuangan non-bank
- Memperketat perizinan kegiatan usaha di perusahaan efek berdasarkan tingkat permodalannya

2. Mempersempit regulatory & supervisory gap antarsektor jasa keuangan

- Melanjutkan harmonisasi di seluruh sektor jasa keuangan dari sisi pengaturan dan pengawasan, maupun enforcement terutama di Industri Keuangan Non Bank
- Meregistrasi market maker di bursa saham dengan kapitalisasi pasar kecil untuk meminimalkan potensi goreng menggoreng saham
- Mengkaji adopsi konsep investment bank

3. Digitalisasi produk dan layanan keuangan serta pemanfaatan teknologi dalam mendukung kepatuhan regulasi

- Membangun ekosistem keuangan digital di industri jasa keuangan dan start-up fintech
- Mempercepat upaya digitalisasi di sektor jasa Keuangan dengan mempermudah perizinan produk dan layanan keuangan berbasis digital
- Mengkaji perizinan virtual banking.
- Mengembangkan pengaturan dan pengawasan berbasis teknologi untuk mendukung early warning dan forward-looking supervision
- Mengembangkan perizinan terintegrasi antarinstitusi dengan pemanfaatan teknologi guna mempercepat proses perizinan lintas kementerian dan lembaga

4. Percepatan penyediaan akses keuangan masyarakat serta penerapan market conduct dan perlindungan konsumen yang lebih baik

- Mengembangkan instrumen pendukung proyek-proyek infrastruktur dan industri hulu hilir serta pemberdayaan UMKM, termasuk instrumen berbasis syariah dan obligasi daerah
- Mengembangkan instrumen berwawasan lingkungan untuk mendukung Sustainable Development Goals
- Membangun ekosistem pengembangan UMKM, termasuk pemanfaatan KUR dengan skema klaster, pemanfaatan teknologi dan perluasan program Bank Wakaf Mikro
- Memfasilitasi program Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Meningkatkan edukasi dan membuka akses layanan keuangan sejak usia dini
- Mengoptimalisasi peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melalui pemanfaatan teknologi
- Memperkuat aspek perlindungan konsumen dan masyarakat melalui peningkatan kualitas pengawasan market conduct
- Mengoptimalisasi peran Satgas Waspada Investasi

5. Pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah

- Mendorong pengembangan industri halal unggulan di Indonesia
- Mendorong lembaga keuangan syariah agar kompetitif dan efisien melalui peningkatan skala usaha dan adopsi teknologi

2 dari 5 halaman

Jurus Jawa Timur Kembangkan Ekonomi Syariah

Dream - Jawa Timur tak mau ketinggalan mengembangkan perekonomian syariah. Ada program-program pengembangan produk halal yang mereka lakukan, misalnya pasar dan pusat penyembelihan halal.

“ Saat ini, di Jawa Timur sedang dilakukan uji coba di dua pasar Kota Malang untuk menjadi pasar halal. Ke depannya, nanti kami akan melanjutkan ke Sidoarjo,” kata Khofifah, dikutip dari wapres.go.id, Kamis 28 November 2019.

Mantan Menteri Sosial ini juga memiliki program pelatihan yang diberi nama Juleha alias juru penyembelihan halal. Pelatihan ini dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) dan pasar tradisional.

 

 

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga bekerja sama dengan Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga untuk menciptakan produk kesehatan dari rumput halal. Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong produk halal ke ranah medis.

“ Kami mengharapkan sinergi Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga akan menjadi pionir untuk bisa menyiapkan produk halal,” kata dia.

3 dari 5 halaman

Ma'ruf Amin: Industri Halal Jangan Eksploitasi Simbol Islam

Dream - Wakil Presiden, Ma`ruf Amin, meminta pengembangan industri halal dilakukan atas dasar kepentingan umat, bangsa, dan negara. Dia berharap visi pengembangan industri halal dapat menyediakan produk terbaik dan bermanfaat.

" Jangan justru mengeksploitasi menggunakan label halal atau simbol-simbol Islam," kata Ma`ruf, Rabu 27 November 2019.

Dia mencontohkan kasus investasi yang mengaitkan simbol halal, namun ternyata bodong. Seperti agen perjalanan haji dan umroh. Kasus tersebut memberikan dampak buruk bagi industri halal di Indonesia.

" Saya ingin menyampaikan bahwa kasus-kasus tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan industri halal di Indonesia," kata dia.

 

Ma'ruf Amin menambahkan, pengembangan produk halal juga harus bersifat universal. Salah satunya visi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

" Saya mengharapkan produk halal bukan hanya untuk masyarakat Muslim, tetapi dapat bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia, tanpa memandang perbedaan yang ada," ucap dia.

Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin

4 dari 5 halaman

5 Jurus Jadikan Indonesia Raja Industri Halal Dunia

Dream - Bank Indonesia (BI) mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia dengan lima jurus. Dengan cara ini, BI ingin menjadikan Indonesia menjadi basis produksi industri halal global, tak hanya sebagai pasar.

Dikutip dari laman bi.go.id, Kamis 14 November 2019, lima jurus itu adalah competitiveness (daya saing), certification (sertifikasi), coordination (koordinasi), campaign (publikasi), dan cooperation (kerja sama).

“ Competitiveness bisa dilakukan dengan pemetaan sektor-sektor potensial yang bisa dikembangkan, seperti makanan dan minuman, fesyen, wisata, dan ekonomi digital,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi INHALIFE yang bertajuk “ Creating Halal Champions Accessing to The Global Halal Markets : “ From Potency to Reality” di Jakarta.

Gubernur BI, Perry Warjiyo (tengah) mendukung pertumbuhan industri halal.

Gubernur BI, Perry Warjiyo (tengah) mendukung pertumbuhan industri halal. (Sumber: Bank Indonesia)

Certification, kata dia, diperlukan untuk memperluas akses pasar. Makanya, para pengambil kebijakan dan pelaku usaha perlu bekerja sama tentang sertifikasi halal. Untuk coordination, BI dan lembaga terkait perlu berkomunasi untuk menjadikan sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Selanjutnya, jurus campaign diperlukan untuk memnperkenalkan gaya hidup halal yang bersifat universal sehingga tak hanya berlaku bagi Muslim, tetapi juga non-Muslim.

Terakhir, kerja sama (cooperation) antara pemangku kepentingan industri halal nasional dan internasional sangat diperlakukan.

5 dari 5 halaman

Jawab Tantangan Global

Lima jurus ini menjawab tantangan perkembangan industri halal global yang bisa dimanfaatkan Indonesia. Yaitu, potensi pasar industri halal global yang meningkat.

Menurut data Global Islamic Economy Report, pada 2023, industri makanan halal akan senilai US$1,8 triliun, wisata halal US$274 miliar, dan fashion halal US$361 miliar. Perry mengatakan potensi ini harus didukung dengan langkah antisipatif, misalnya perkembangan digitalisasi dan tata kelola industri halal.

“ Termasuk mekanisme pembayaran syariah yang bisa dipertanggungjawabkan dan selalu berusaha menghasilkan barang dan jasa yang halal,” kata dia.

Beri Komentar