Sejumlah Pengurus Komunitas Tebu, Komunitas Jarang Pulang, Komunitas PPSS Dan Laskar Bengawan Saat Menyambangi Dan Memberikan Donasi Kepada Sulami, Gadis "Manusia Kayu" Di Rumah Kecilnya Di Selorejo, Kedawung, Minggu (8/1/2017). (Foto: Joglosema
Dream - Kisah inspiratif datang dari seorang gadis asal Dukuh Selorejo, Mojokerto, bernama Sulami (35). Di tengah keterbatasan fisiknya yang nyaris tak bisa kemana-mana, Sulami pantang menyerah.
Kondisi Sulami memang memprihatinkan. Ia menderita penyakit aneh sudah sejak lama. Sebagian besar anggota tubuhnya sama sekali tak bisa digerakkan. Sebab itu pula ia dijuluki " manusia kayu" .
Namun kondisi tersebut tak lantas membuat Sulami menyerah, diam saja, menghabiskan seluruh waktunya hanya dengan berbaring di tempat tidur. Ia masih menyempatkan diri untuk belajar membuat kerajinan tangan.
Hebatnya, tanpa melihat karena kepala maupun lehernya tak bisa digerakkan, ia dengan mahir bisa membuat kerajinan tangan kecil-kecilan. Mulai dari tas tangan rajutan dari manik, pin hingga bros.
" Saya belajar sendiri. Ini untuk mengisi waktu karena saya nggak bisa kemana-mana," kata Sulami dikutip dari joglosemar.co, Rabu, 11 Januari 2017.
© Dream
Sulami mengaku kerajinan kecil-kecilan itu sengaja ia tekuni untuk menghilangkan kejenuhan lantaran selama berpuluh tahun ia hanya terbaring di tempat tidur. Hasil kerajinan yang ia buat, akan diberikan untuk teman-temannya yang kadang datang menjenguk.
" Kalau ada yang mau beli, ya saya kasih. Tapi kebanyakan saya berikan untuk kenang-kenangan kalau ada teman yang datang," ujarnya.
Tak hanya itu, gadis yang mengenakan hijab tersebut ternyata juga sangat rajin menjalankan ibadah sholat hingga membaca Alquran. Meski sulit bergerak, Sulami tak ingin meninggalkan kewajibannya sebagai muslimah. Meski harus sholat dengan cara berbaring atau sesekali dengan berdiri disertai bantuan tongkat.
(Sumber: joglosemar.co)
© Dream
Dream - Meninggal saat mendirikan sholat menjadi idaman bagi umat Islam. Ada keutamaan tersendiri yang diyakini umat Islam, yaitu meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
Seperti yang terjadi pada H Miftah Arifin, warga Kauman Lawang, Malang, Jawa Timur. Pria yang dikenal sebagai pemandi jenazah ini wafat dalam sujudnya saat Sholat Isya berjamaah di masjid.
Kisah ini diceritakan oleh Yuni Rusmini melalui akun Facebook pada Rabu dini hari.
" Meninggal dalam keadaan sujud. H Miftah Arifin warga Kauman Lawang, Malang Jatim yg biasa memandikan jenazah warga lain, semalam (Selasa 3-1-17) wafat di saat sujud terakhir pada sholat ba'dal isya'," tulis Yuni, diakses pada Kamis, 5 Januari 2017.
Menurut Yuni, saat Sholat Isya, Miftah terlihat biasa saja. Tak menunjukkan tanda-tanda sakit. Setelah sholat, sebagian jemaah bubar, lainnya ada yang sholat ba'diah Isya, termasuk Pak H Miftah Arifin.
" Namun setelah masjid mau ditutup petugas, beliau tdk bangkit dari sujudnya dan ternyata, inna lillahi wa inna ilaihi rojiun," tambah Yuni.
Mengutip hadis Rasulullah SAW, " Seseorang kelak akan wafat, tergantung perbuatan yg ia biasakan saat hidup" , Yuni ingin menunjukkan Miftah meninggal sesuai kebiasaannya, sholat berjamaah.
Apa yang dialami Miftah mungkin sama dengan yang terjadi pada Khalifah Umar bin Khattab yang meninggal terbunuh saat mengimami Sholat Subuh dan membaca Surat Al Anfaal. Demikian pula yang terjadi pada Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib yang meninggal terbunuh saat membaca Alquran.
" Begitu siapnya para khulafur Rasyidin ini dalam menyambut kematian. Mari siapkan diri kita sebelum ajal menjemput dg amalan-amalan shaleh."
" Yaa Allah semoga meninggalnya kita dlm keadaan taqorrub kepadaMU dan dlm keadaan Khusnul Khatimah. Aamin.........," tulis Yuni.
© Dream
© Dream
Unggahan tersebut disukai oleh 6.500 pengguna Facebook lainnya. Selain itu, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 7.361 kali dan mendapat 6.377 komentar dari pengguna Facebook.
" Innalillahi wainnailaihi rojiun semoga khusnul khotimah amal ibadah diterima Alloh swt semua kehilafanya dimaafkan menjadi penduduk syurga Alloh swt Amin yarabbal alamin," tulis pemilik akun Saiful Bahri.
" Subhanallah..... Inginku seperti beliau.... Berpulang disaat beribadah....," tulis pemilik akun Ikma Oi van Sampit.
" Aamiin,semoga khusnul khotimah,dan semoga aku berpulang seperti beliau aamiin," tulis pemilik akun Krishna Sugiwardhana.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu