Foto: World Of Buzz
Dream - Lazimnya seorang pemilik usaha akan menaikkan tarif jasa atau harga barang yang dijajakannya. Alasannya harga kebutuhan atau barang modal setiap tahunnya selalu meningkat.
Tengok saja seorang tukang cukur rambut. Kamu mungkin pernah membayar biaya jasa mereka sebesar Rp 5 ribu saja. Dengan uang tersebut, kamu sudah mendapatkan rambut yang rapi dan kalau beruntung mendapat pijatan di kepala dan punggung.
Bandingkan dengan tarif memotong saat ini. Kamu harus merogoh kocek hingga belasan bahkan puluhan ribu rupiah.
Namun seorang pemilik pangkas rambut di Malaysia ini sangat unik. Biaya jasanya tak pernah berubah.
Bukan setahun dua tahun dia memberikan tarif jasa pangkas rambut yang sama. Cara ini telah dilakukannya selama puluhan tahun.
Meski masih menetapkan tarif yang tak berubah, layanan di tempat pangkas rambut ini tetap baik dan memuaskan. Hasilnya bisa disandingkan dengan salon-salon yang mamtok harga jauh lebih mahal.
Pemilik sekaligus pekerja di tempat pangkas rambut itu adalah seorang nenek asal Padang Katong, Perlis, Malaysia bernama Teh Khai Looi.
Dilansir dari World OF Buzz, nenek yang akrab dipanggil Toknya ini telah berusia 80 tahun.
Sejak puluhan tahun lalu, ia mematok harga jasa pangkas rambutnya hanya sebesar Rp 8.500.
Menurut pengakuan Toknya, tempat pangkas rambut miliknya memang diijalankan bukan untuk mencari untung sebesar besarnya.
Toknya memotong rambut pelanggannya hanya untuk mencari kepuasan diri atau sekadar menghabiskan waktu luangnya sehari-hari. Toknya mengaku tubuhnya kerap akan merasa sakit jika hanya berdiam diri di rumah.
Dia rutin membuka jasa pangkas rambutnya dari pukul 11 pagi hingga 7 malam. Orang yang datang ke salonnya hanya segelintir. Kebanyakan pelanggan tetap.
Kondisi ini bisa dimaklum karena salonnya tidak menawarkan gaya rambut kekinian atau yang sedang trending.
Teh Khai Looi mengungkapkan dia pergi ke Penang pada 1957 untuk mempelajari keterampilan dan bekerja di kota itu selama lima tahun. Setelah menikah dengan almarhum suami, dia membuka jasa tempat pangkas rambut di rumahnya.
Nenek ini berencana tetap memertahankan harga salonnya. Meskipun salon-salon lain saat ini tarifnya sudah mencapai Rp 67 ribu sampai Rp 84 ribu hanya untuk potong rambut.
Salah seorang pelanggan Toknya mengaku sudah menggunakan jasa salon ini sejak 27 tahun yang lalu. Ia menjadi pelanggan karena potongan Toknya sesuai dengan keinginannya.
Dream - Pemilik salon kecantikan di Inggris terpaksa merasakan jeruji besi. Ini lantaran dia mengunggah kalimat bernada rasial di akun Facebook salonnya.
Berdasarkan keterangan kepolisian Thames Valley, wanita berusia 43 tahun diancam dengan Pasal 19 Undang-undang Ketertiban Umum.
Pasal 19 tersebut berkaitan dengan 'tampilan bahan tulisan yang mengancam, kasar atau menghina dengan maksud menghasut pada kebencian rasial, dan untuk pembuatan komunikasi yang berbahaya.'
Wanita tersebut belakangan diketahui bernama April Major. Dia adalah pemilik Oxfordshire pada rumah salon Blinks of Bicester.
Meski begitu, dia belum didakwa meski telah melakukan pelanggaran.
Kasus ini bermula ketika sebuah pernyataan muncul dalam halaman Facebook Blinks of Bicester. Kalimat tersebut berbunyi " Time to put my country first (Saatnya mendahulukan negara saya)."
" Blinks of Bicester are no longer taking bookings from anyone from the Islamic faith whether you are UK granted with passport or not (Blinks of Bicester tidak lagi melayani siapapun dari Islam meski Anda mendapat passport Inggris atau tidak," tulis akun tersebut.
Unggahan lainnya menyatakan, " Saya telah dibanjiri banyak pesan malam ini seperti saya katakan saya tidak akan melayani setiap muslim atau pelanggan Islam. Saya berdiri sebagai sebenar-benarnya warga Inggris."
Unggahan tersebut dibuat beberapa saat setelah tragedi Paris. Polisi mengatakan akan melayani semua keluhan terkait persoalan ini dan akan segera menggelar investigasi.
Sumber: mirror.co.uk
Dream - Pemerintah Kota Jazan, Arab Saudi, menyegel sebuah salon pria karena menolak melayani pelanggan difabel yang datang menggunakan kursi roda.
Awalnya, seorang karyawan salon meminta pengunjung difabel itu pindah ke kursi potong rambut. Tetapi, pria difabel itu mengatakan dia tidak bisa pindah dari kursi roda.
Pria tersebut lalu meminta rambutnya dipotong sembari duduk di kursi roda. Namun permintaan itu ditolak oleh karyawan salon.
Karena ditolak, pria difabel tersebut melaporkan apa yang dia alami ke pemerintah kota. Penyelidikan langsung dijalankan pemerintah setempat memutuskan menyegel salon itu dengan aturan yang melarang segala bentuk diskriminasi.
Keputusan ini disambut baik oleh banyak orang.
" Saya salut dengan anak muda ini yang berdiri di posisi yang benar dan melaporkan kasus tersebut ke otoritas," tulis pengguna internet Mohammad Al Sofiyani.
" Sejumlah pekerja memang sangat arogan dan tidak bisa menghargai orang lain, terutama pada mereka dengan kebutuhan khusus," kata Sofiyani.
Sumber: gulfnews.com
Dream - Para pemilik salon hendaknya mulai berhati-hati memangkas rambut tamunya. Salah-salah, salon bisa hancur karena potongan rambut salah pelanggan.
Inilah yang terjadi pada sebuah salon di Shenyang, provinsi Liaoning. Tiga orang pelanggan yang tak bisa menahan melempari bata sebuah salon yang dianggap gagal memangkas rambut sesuai keinginannya.
Sebuah foto memperlihatkan tiga orang melakukan aksi pengrusakan sekitar pukul 3 pagi waktu setempat. Salah seorang diantaranya bahkan terlihat jelas menyemprotkan cat berwarna hijau dan hitam. Sementara yang lain melempari kaca salon dengan bata.
Si pemilik salon mengaku mengenal dua orang pelaku yang pernah memangkas rambutnya di akhir Juni lalu. Mereka kala itu mengeluh potongan rambut hasil pangkas namun menolak pemilik salon untuk memperbaikinya.
Salah satu pelaku juga sempat mengancam pemilik salon. " Kamu sebaiknya hati-hati," tiru si pemilik salon.
Unggahan aksi pengrusakan salon tersebut langsung menjadi viral di lini masa. Tak kurang dari 2.000 netizen berkomentar dan mereka tak bisa memastikan siapa yang salah.
Beberapa menuding kesalahan ada di pihak pengelola salon yang mungkin membuat penampilan tiga pelaku menjadi sangat jelek. Sementara yang lain menilai pengalaman dari si pemangkas rambut.
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia