Survei: 62% Istri Bingung Arahkan Finansial Jangka Panjang Keluarga

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 28 Oktober 2021 19:36
Survei: 62% Istri Bingung Arahkan Finansial Jangka Panjang Keluarga
Tingkat literasi keuangan laki-laki sebesar 29.94%, sedangkan perempuan hanya 36.13%.

Dream - Dengan peran sebagai chief financial officer di dalam rumah, seorang ibu rumah tangga dituntut untuk menguasi literasi keuangan yang baik. Prinsip dasar yang harus diletakkan seorang ibu adalah membangun keuangan yang sehat dengan memiliki sistem kelola finansial sesuai kondisi keluarga.

Imbauan tersebut  disampaikan Financial Advisor, Aliyah Natasha dalam workshop perencanaan finansial untuk meningkatkan literasi keuangan dan asuransi jiwa Syariah bagi masyarakat Indonesia yang digelar Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) baru-baru ini. 

Menurut Aliyah, seorang ibu harus dapat menilai kemampuan finansial keluarga dan melakukan pengelolaan dasar finansial dengan komitmen kuat. " Serta memiliki asuransi sebagai proteksi jangka panjang,” ungkapnya.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019, indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen. Bila dirinci berdasarkan jenis kelamin, tingkat literasi keuangan perempuan yang hanya 36,13 persen lebih baik dibandingkan laki-laki sebesar 29,94 persen. 

“ Meskipun kecil, tetapi masih ada jarak antara perempuan dan laki-laki. Padahal perempuan memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam rumah tangga, untuk mewujudkan keluarga yang tangguh secara finansial,” ujar Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia, Luskito Hambali dala keterangan tertulisnya.

1 dari 4 halaman

62% Istri Kebingungan

Masih merujuk data yang sama, sebesar 85 persen aktivitas belanja keluarga diatur oleh seorang istri atau ibu rumah tangga. Namun 50 persen istri atau ibu tersebut tidak merasa yakin terhadap keputusan finansial yang mereka ambil. 

Kondisi ini semakin meresahkan karena 62 persen para istri atau ibu mengaku kebingungan saat harus mengarahkan rencana finansial jangka panjang keluarga.

" Dengan meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka dengan baik, maka hal ini akan berdampak kesejahteraan mereka, sehingga mereka dapat menikmati yang terbaik dalam hidup,” tambah Luskito.

Ketua Kumpulan Emak Blogger (KEB) Elly Nurul yang turut hadir dalam workshop tersebut mengakui jika para istri dan ibu memang membutuhkan edukasi untuk mengelola keuangan keluarganya. 

 

2 dari 4 halaman

Elly berharap inisiatif Prudential Indonesia dalam mendorong kemampuan literasi keuangan perempuan dapat diberikan dengan pendekatan yang mudah dipahami dan diimplementasikan sesusai dengan kondisi keuangan rumah tangga yang beragam.

“ Sehingga, komunitas kami juga memiliki pemahaman yang lebih baik terkait manfaat dan keunikan asuransi jiwa Syariah,” ujarnya.

Sementara Luskito memastikan Prudential Indonesia akan terus mendorong peningkatan literasi asuransi jiwa Syariah di Indonesia, melalui lebih banyak kolaborasi strategis.

" Sesuai dengan prinsip ‘Syariah untuk Semua’ perusahaan, kami percaya, asuransi jiwa Syariah dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia dan mampu menjawab kebutuhan mereka yang beragam dan terus berkembang dari waktu ke waktu,” tutup Luskito.

3 dari 4 halaman

Mendorong Penguatan Inklusi Keuangan dengan Peningkatan Literasi

Dream - Tingkat literasi diakui menjadi kunci dari kuatnya pertumbuhan inklusi keuangan pada masyarakat. Dengan literasi yang mumpuni, masyarakat menjadi melek dan menyadari pentingnya membuat keputusan yang tepat dalam pengelolaan keuangan.

Saat ini, Indeks Inklusi Keuangan Indonesia dilaporkan mencapai 76.19 persen. Angka ini melampaui target yang ditetapkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif sebesar 75 persen.

Meski demikian, masih terjadi kesenjangan mengenai produk keuangan. Masih cukup banyak masyarakat menggunakan produk keuangan tanpa pengetahuan memadai mengenai tata kelolanya.

" Masih terdapat kesenjangan yang cukup besar antara indeks inklusi dan literasi keuangan," ujar Chief Human Resources and Community Invesment Officer Prudential Indonesia, Indrijati Rahayoe.

Hal ini terlihat dari Indeks Literasi Keuangan Indonesia yang baru mencapai 38,03 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Indeks Inklusi Keuangan.

" Kita perlu mengatasinya dengan membekali masyarakat pengetahuan untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas dan memahami berbagai pilihan perencanaan keuangan yang tersedia, seperti perlindungan asuransi untuk keluarga," kata Indri.

4 dari 4 halaman

Terhindar dari Kerapuhan Ekonomi

Indri mengatakan pemahaman pentingnya meningkatkan literasi keuangan di Indonesia dapat membantu individu terhindari dari kerapuhan ekonomi di masa depan. Hal itu dapat dilakukan melalui pendidikan yang menjadi salah satu pilar utama inisiatif Community Investment Prudential dalam memberdayakan masyarakat.

" Prudential Indonesia melalui berbagai program Community Investment terus melatih kemampuan pengelolaan uang bagi para perempuan, anak-anak sebagai generasi penerus, komunitas ekonomi Syariah, hingga pelaku UMKM agar mereka dapat memiliki perencanaan keuangan yang sehat dan bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya," kata dia.

Program ini dijalankan sejak 2009 dengan menyasar kaum perempuan, anak, komunitas ekonomi syariah, serta pelaku UMKM. Selama Bulan Inklusi Keuangan, seluruh kegiatan edukasi secara intensif dilakukan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam format virtual di lingkup nasional.

Selain itu, sejak akhir Desember 2020, Prudential Indonesia secara aktif melakukan edukasi literasi keuangan, khususnya yang terkait dengan literasi asuransi melalui sosial media dan media online. Hingga kini, inisiatif literasi asuransi tersebut telah menjangkau lebih dari 2,38 juta masyarakat Indonesia.

" Edukasi tidak akan pernah lepas sebagai bagian dari strategi Prudential Indonesia dalam menjalankan bisnis, dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat luas," tutup Indri.

 

Beri Komentar